Jaman Orde Baru ada tradisi yang cukup baik sebenarnya yaitu pemutaran film bertema sejarah pada peringatan suatu peristiwa sejarah. Ambil misal film "Soerabaja 1945" pada setiap 10 November, Janur Kuning setiap 17 Agustus walau pun agak tidak nyambung antara Proklamasi dengan Serangan umum 1 maret 1949, dan yang paling fenomenal terutama bagi saya yang masih di bawah umur 10 tahun itu adalah film Pengkhianatan G30S/PKI.
Kenapa fenomenal? karena film yang wajib disiarkan oleh semua stasiun TV setiap 30 September ini termasuk film yang terhitung sadis, dan Gore, dan sebagai anak kecil mau tidak mau ya nonton. La wong jaman segitu ga ada Youtube, atau situs streaming anime gratisan kaya sekarang.
Nah setelah 20 tahun tidak disiarkan tiba-tiba ada yang usul film ini untuk disiarkan lagi. Apalagi diusulkan oleh Panglima TNI sendiri, Jenderal Gatot Nurmantyo dengan alasan agar masyarakat mengingat kembali sejarah kelam negeri ini, dan berharap tidak pernah terjadi. Sumber
Nah sekarang bagaimana sikap yang harus diambil terhadap fenomena ini? Simple... kalau mau nonton ya nonton aja. Tidak perlu melarang-larang meski pun saya secara pribadi memiliki pandangan sendiri soal peristiwa tragis 30 September 1945 tersebut yang tidak akan saya sebut karena penuh pemikiran-pemikiran yang dipenuhi daya khayal teori konspirasi dan itu membuat saya tidak berbeda dengan penyebar hoax di Medsos yang kebanyakan makan micin.
Gimana soal disiarkan secara massal seperti 20 tahun lalu?? Ya silahkan aja tapi tolong diimbangi dengan acara penyeimbang seperti Film dokumenter karya Joshua Oppenheimer yaitu "Jagal" dan "Senyap". Pembunuhan para Jenderal TNI itu adalah peristiwa nyata, tewasnya Ade Irma Suryani diterjang peluru panas juga nyata, tetapi peristiwa lanjutan seperti pembantaian simpatisan, atau tertuduh simpatisan PKI juga tidak bisa dipungkiri terjadi. Dengan media penyeimbang, saya berharap wawasan penonton lebih luas bahwa sejarah itu bukan masalah hitam dan putih tetapi sebuah warna abu-abu dengan level shader yang berbeda tergantung dari siapa yang melihatnya
Jujur saya setuju dengan kata-kata pak Presiden Jokowi supaya film ini segera dibuat baru. Disini.
Kenapa? karena gambarnya burem ga enak ditonton, dan yang terpenting dengan film baru maka diharap juga menggunakan sumber sejarah yang lebih objective yang diambil dari hasil studi para ahli sejarah, bukan ngambil dari Youtube kaya penyuka teori muka datar itu
Well, saya belum tahu apakah nanti saya akan nonton film Pengkhianatan G30S/PKI bersama dengan Jagal dan Senyap. Daftar Anime yang belum saya tonton masih banyak, mana sudah 2 season melewatkan Kamen Rider, belum lagi saya baru nonton Episode 1 Season 1 Game Of Throne. Itu pun belum ditambah sama project game Pribadi yang sudah selesai tapi nunggu review dari Play tester
Kenapa fenomenal? karena film yang wajib disiarkan oleh semua stasiun TV setiap 30 September ini termasuk film yang terhitung sadis, dan Gore, dan sebagai anak kecil mau tidak mau ya nonton. La wong jaman segitu ga ada Youtube, atau situs streaming anime gratisan kaya sekarang.
Nah setelah 20 tahun tidak disiarkan tiba-tiba ada yang usul film ini untuk disiarkan lagi. Apalagi diusulkan oleh Panglima TNI sendiri, Jenderal Gatot Nurmantyo dengan alasan agar masyarakat mengingat kembali sejarah kelam negeri ini, dan berharap tidak pernah terjadi. Sumber
Nah sekarang bagaimana sikap yang harus diambil terhadap fenomena ini? Simple... kalau mau nonton ya nonton aja. Tidak perlu melarang-larang meski pun saya secara pribadi memiliki pandangan sendiri soal peristiwa tragis 30 September 1945 tersebut yang tidak akan saya sebut karena penuh pemikiran-pemikiran yang dipenuhi daya khayal teori konspirasi dan itu membuat saya tidak berbeda dengan penyebar hoax di Medsos yang kebanyakan makan micin.
Gimana soal disiarkan secara massal seperti 20 tahun lalu?? Ya silahkan aja tapi tolong diimbangi dengan acara penyeimbang seperti Film dokumenter karya Joshua Oppenheimer yaitu "Jagal" dan "Senyap". Pembunuhan para Jenderal TNI itu adalah peristiwa nyata, tewasnya Ade Irma Suryani diterjang peluru panas juga nyata, tetapi peristiwa lanjutan seperti pembantaian simpatisan, atau tertuduh simpatisan PKI juga tidak bisa dipungkiri terjadi. Dengan media penyeimbang, saya berharap wawasan penonton lebih luas bahwa sejarah itu bukan masalah hitam dan putih tetapi sebuah warna abu-abu dengan level shader yang berbeda tergantung dari siapa yang melihatnya
Jujur saya setuju dengan kata-kata pak Presiden Jokowi supaya film ini segera dibuat baru. Disini.
Kenapa? karena gambarnya burem ga enak ditonton, dan yang terpenting dengan film baru maka diharap juga menggunakan sumber sejarah yang lebih objective yang diambil dari hasil studi para ahli sejarah, bukan ngambil dari Youtube kaya penyuka teori muka datar itu
Well, saya belum tahu apakah nanti saya akan nonton film Pengkhianatan G30S/PKI bersama dengan Jagal dan Senyap. Daftar Anime yang belum saya tonton masih banyak, mana sudah 2 season melewatkan Kamen Rider, belum lagi saya baru nonton Episode 1 Season 1 Game Of Throne. Itu pun belum ditambah sama project game Pribadi yang sudah selesai tapi nunggu review dari Play tester