Akhirnya setelah 704 chapter, Si Gorilla, Sorachi Hideaki berhasil menamatkan Gintama. Gintama mungkin tidak sepopuler One Piece, Detektif Conan, atau pun My Heroes academy, tetapi buat saya ini adalah salah satu manga terbaik (dan terbodoh) yang pernah dibuat di alam semesta ini.
Awal yang tidak jelas
Sebenarnya saya belum begitu lama tahu soal Gintama. Sekitar 2013 atau 2014, saya browsing2 komik online bertema komedi. Ada rekomendasi komik yang tidak saya kenal berjudul Gintama. Saya merasakan keanehan pertama, yaitu chapternya selalu update dari awal hingga terakhir (waktu itu masih sekitar 400 chapter. Setahu saya, kalau komik online ilegal kalau kurang populer bakal diputus sama Scanlatornya. Kalau ga populer kenapa scanlatornya niat banget nerjemahkan komik ini ke bahasa Inggris.
Saya coba baca chapter 1, dan tetap aja ga jelas ceritanya, apalagi grafisnya juga ga bagus2 amat. Tapi saya masih penasaran. Akhirnya saya coba menonton animenya dari awal. Setidaknya versi anime seharusnya lebih mudah dicerna. Kesan episode 1 adalah settingsnya aneh, temanya unik, tapi it's hilarious.
Lanjut menonton animenya yang semakin menarik, dan semakin konyol terutama mulai diperkenalkan tokoh2 plesetan sejarah Jepang semacam Katsura, dan Shinsengumi yang jelas merusak kharisma tokoh aslinya dengan polah tingkah mereka yang absurd, dan ga waras
Sekitar 50 episode awal akan berisi cerita-cerita pendek yang penuh kelucuan, dan parodi pop culture terutama di Jepang. Setelah itu Gintama mulai diisi oleh Arc, yaitu kisah-kisah yang lebih panjang. Arc ini lah yang menjadi kekuatan inti Gintama. Meski pun awal-awal setiap Arc masih berisi humor dan parody, tetapi lambat laun tone nya menjadi lebih serius, penuh aksi, dan memiliki cerita yang asyik serta penuh makna.
Menjelang 3 tahun menjelang akhir, tone cerita menjadi serius dan tegang layaknya komik aksi mendekati klimaks, meski pun sesekali ada humor dan parodi ga jelas yang mengingatkan kalau kita ini baca Gintama bukan Attack on Titan. Heran aja bisa-bisanya seorang gorilla menulis cerita macam gini
Komik tentang orang pinggiran
Faktor menarik dalam Gintama adalah penokohan. Jika rata2 komik terkenal macam Naruto, One Piece, dan My Hero academia mengambil perjuangan from Zero to Hero, maka tokoh-tokoh dalam Gintama itu adalah Zero Hero dimana orang-orang dengan kemampuan yang "hebat" pernah mengalami titik terendah dalam hidup, dan harus terus menjalani hidup sehari-hari dengan ragam problematika.
Jika diperhatikan dengan seksama, setting Gintama terinspirasi dari Jaman Bakumatsu hingga Restorasi Meiji dimana terjadi modernisasi besar-besaran, dan terjadi perubahan sosial besar dalam kehidupan masyarakat Jepang. Golongan Samurai yang dulu elit tersingkirkan, dan jadi pengangguran, orang-orang asing mulai masuk ke Jepang yang dulunya tertutup, disertai masuknya teknologi modern dari luar Jepang.
Perubahan hidup besar-besaran yang terjadi pada abad 19 ini dengan kreatifnya dimodifikasi oleh si Gorilla dengan mengubah fakta masuknya orang asing yang dipelopori oleh Komodor Perry dari AS menjadi alien dari luar angkasa, dan Masuknya teknologi alien tersebut menyebabkan geger budaya Jepang tradisional, dan modern campur aduk ga karuan. Bayangkan, orang2 masih memakai pakaian tradisional tapi sudah ada alat-alat modern macam HP, mobil bahkan pesawat, serta bangunan2 modern macam stasiun angkutan luar angkasa
Nah si Gorilla ini mengambil tokoh-tokoh dari orang-orang yang tersingkirkan karena perubahan hidup dalam masyarakat Jepang. Kita ambil contoh si tokoh utama Gintoki yang jadi pengangguran, dan kerja serabutan karena Aturan larangan pemakaian pedang dan penghapusan Samurai, ditambah karena dia bekas pemberontak anti alien.
kakak Shinpachi, Tae harus kerja banting tulang jadi host girl karena dojo pedangnya ga laku karena larangan berpedang. Kagura adalah imigran alien dari luar angkasa yang berasal dari keluarga broken home, bahkan ada Tsukuyo yang menjadi penjaga komplek lokalisasi.
Shinsengumi pun digambarkan sebagai Polisi yang berasal dari golongan samurai miskin, dan rakyat jelata.
Bukan Gintama kalau mencari simpati dari latar belakang karakternya, justru sebaliknya saya simpati dengan keabsurdan dan ketidak normalan semua tokoh dalam Gintama mulai dari Polisi pecinta mayonaise, Polisi Stalker, ninja masokis, Penjaga lokalisasi judes, pewaris ilmu pedang krisis identitas, Samurai dan ninja yang suka rebutan komik, kepala polisi ugal-ugalan hingga Shogun yang selalu menderita tapi tetep bermuka lempeng.
Merubah Gaya storytelling
Kenapa saya menyukai Gintama? apakah komik absurd ini merubah hal dalam hidup saya?
Jujur saya mengagumi formula plot yang dibuat oleh si Gorilla dalam membuat arc yaitu: Prolog Penuh tawa dan absurd+ Masalah yang awalnya ringan semakin compleks+Masa lalu kelam+ Aksi keren+ Quote penuh makna+ Ending yang mengharukan+ Epilog yang penuh tawa dan absurd (lagi).
Memang Plot yang dibuat si Gorilla tidak sehebat buatan Eichiro Oda yang unik, jenius dan out of the box, tapi dari Plot Gintama lah, saya memutuskan untuk merubah total plot dalam scenario game Save The Princess from The Dragon (STPFTD)
Awalnya saya membuat scenario yang standart saja (atas saran teman saya), dan berakhir happy Ending. Tapi karena otak saya dirusak sama si Gorilla itu, Saya merubah gaya penceritaan menjadi lebih banyak unsur komedi tapi dengan eksekusi cerita yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya
Sekarang Gintama sudah tamat. Gorilla untuk sementara bisa kembali jadi gorilla gunung. Tentu saja saya menanti karya berikutnya setelah Gorilla itu turun gunung
Awal yang tidak jelas
Sebenarnya saya belum begitu lama tahu soal Gintama. Sekitar 2013 atau 2014, saya browsing2 komik online bertema komedi. Ada rekomendasi komik yang tidak saya kenal berjudul Gintama. Saya merasakan keanehan pertama, yaitu chapternya selalu update dari awal hingga terakhir (waktu itu masih sekitar 400 chapter. Setahu saya, kalau komik online ilegal kalau kurang populer bakal diputus sama Scanlatornya. Kalau ga populer kenapa scanlatornya niat banget nerjemahkan komik ini ke bahasa Inggris.
Saya coba baca chapter 1, dan tetap aja ga jelas ceritanya, apalagi grafisnya juga ga bagus2 amat. Tapi saya masih penasaran. Akhirnya saya coba menonton animenya dari awal. Setidaknya versi anime seharusnya lebih mudah dicerna. Kesan episode 1 adalah settingsnya aneh, temanya unik, tapi it's hilarious.
Lanjut menonton animenya yang semakin menarik, dan semakin konyol terutama mulai diperkenalkan tokoh2 plesetan sejarah Jepang semacam Katsura, dan Shinsengumi yang jelas merusak kharisma tokoh aslinya dengan polah tingkah mereka yang absurd, dan ga waras
Sekitar 50 episode awal akan berisi cerita-cerita pendek yang penuh kelucuan, dan parodi pop culture terutama di Jepang. Setelah itu Gintama mulai diisi oleh Arc, yaitu kisah-kisah yang lebih panjang. Arc ini lah yang menjadi kekuatan inti Gintama. Meski pun awal-awal setiap Arc masih berisi humor dan parody, tetapi lambat laun tone nya menjadi lebih serius, penuh aksi, dan memiliki cerita yang asyik serta penuh makna.
Menjelang 3 tahun menjelang akhir, tone cerita menjadi serius dan tegang layaknya komik aksi mendekati klimaks, meski pun sesekali ada humor dan parodi ga jelas yang mengingatkan kalau kita ini baca Gintama bukan Attack on Titan. Heran aja bisa-bisanya seorang gorilla menulis cerita macam gini
Komik tentang orang pinggiran
Faktor menarik dalam Gintama adalah penokohan. Jika rata2 komik terkenal macam Naruto, One Piece, dan My Hero academia mengambil perjuangan from Zero to Hero, maka tokoh-tokoh dalam Gintama itu adalah Zero Hero dimana orang-orang dengan kemampuan yang "hebat" pernah mengalami titik terendah dalam hidup, dan harus terus menjalani hidup sehari-hari dengan ragam problematika.
Jika diperhatikan dengan seksama, setting Gintama terinspirasi dari Jaman Bakumatsu hingga Restorasi Meiji dimana terjadi modernisasi besar-besaran, dan terjadi perubahan sosial besar dalam kehidupan masyarakat Jepang. Golongan Samurai yang dulu elit tersingkirkan, dan jadi pengangguran, orang-orang asing mulai masuk ke Jepang yang dulunya tertutup, disertai masuknya teknologi modern dari luar Jepang.
Perubahan hidup besar-besaran yang terjadi pada abad 19 ini dengan kreatifnya dimodifikasi oleh si Gorilla dengan mengubah fakta masuknya orang asing yang dipelopori oleh Komodor Perry dari AS menjadi alien dari luar angkasa, dan Masuknya teknologi alien tersebut menyebabkan geger budaya Jepang tradisional, dan modern campur aduk ga karuan. Bayangkan, orang2 masih memakai pakaian tradisional tapi sudah ada alat-alat modern macam HP, mobil bahkan pesawat, serta bangunan2 modern macam stasiun angkutan luar angkasa
Nah si Gorilla ini mengambil tokoh-tokoh dari orang-orang yang tersingkirkan karena perubahan hidup dalam masyarakat Jepang. Kita ambil contoh si tokoh utama Gintoki yang jadi pengangguran, dan kerja serabutan karena Aturan larangan pemakaian pedang dan penghapusan Samurai, ditambah karena dia bekas pemberontak anti alien.
kakak Shinpachi, Tae harus kerja banting tulang jadi host girl karena dojo pedangnya ga laku karena larangan berpedang. Kagura adalah imigran alien dari luar angkasa yang berasal dari keluarga broken home, bahkan ada Tsukuyo yang menjadi penjaga komplek lokalisasi.
Shinsengumi pun digambarkan sebagai Polisi yang berasal dari golongan samurai miskin, dan rakyat jelata.
Bukan Gintama kalau mencari simpati dari latar belakang karakternya, justru sebaliknya saya simpati dengan keabsurdan dan ketidak normalan semua tokoh dalam Gintama mulai dari Polisi pecinta mayonaise, Polisi Stalker, ninja masokis, Penjaga lokalisasi judes, pewaris ilmu pedang krisis identitas, Samurai dan ninja yang suka rebutan komik, kepala polisi ugal-ugalan hingga Shogun yang selalu menderita tapi tetep bermuka lempeng.
Merubah Gaya storytelling
Kenapa saya menyukai Gintama? apakah komik absurd ini merubah hal dalam hidup saya?
Jujur saya mengagumi formula plot yang dibuat oleh si Gorilla dalam membuat arc yaitu: Prolog Penuh tawa dan absurd+ Masalah yang awalnya ringan semakin compleks+Masa lalu kelam+ Aksi keren+ Quote penuh makna+ Ending yang mengharukan+ Epilog yang penuh tawa dan absurd (lagi).
Memang Plot yang dibuat si Gorilla tidak sehebat buatan Eichiro Oda yang unik, jenius dan out of the box, tapi dari Plot Gintama lah, saya memutuskan untuk merubah total plot dalam scenario game Save The Princess from The Dragon (STPFTD)
Awalnya saya membuat scenario yang standart saja (atas saran teman saya), dan berakhir happy Ending. Tapi karena otak saya dirusak sama si Gorilla itu, Saya merubah gaya penceritaan menjadi lebih banyak unsur komedi tapi dengan eksekusi cerita yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya
Sekarang Gintama sudah tamat. Gorilla untuk sementara bisa kembali jadi gorilla gunung. Tentu saja saya menanti karya berikutnya setelah Gorilla itu turun gunung
0 komentar:
Posting Komentar
Please do not spam and respect each other
Tolong jangan spam, dan saling menghormati