• image01

    Game

    Review

  • image02

    Game

    Making

  • image03

    Personal

    Opinion

  • image04

    Retro

    Gaming

  • image05

    Movie

    Talk

  • image06

    Wayang

    Stories

  • image07

    Pop

    Culture

21 Agustus 2019

[Review] Final Fantasy XV: Beautiful Failure

Seperti yang saya ceritakan sekilas di artikel kemarin, saya sedang memainkan Final Fantasy XV, dan tanpa saya sangka besoknya saya bisa menamatkannya Main Quest, lalu saya pun melanjutkannya dengan "bersenang-senang" di dunia Eos  hingga saya rasa cukup untuk membuat Review.

Cerita yang tidak perlu dipedulikan
Noctis, seorang pangeran dari Kerajaan Lucis bersama ketiga sahabatnya Gladiolus, Ignis dan Prompto sedang melakukan perjalanan untuk mengunjungi tunangan Noctis yang bernama Lunafreya. Secara mengejutkan mereka mendengar  runtuhnya kerajaan mereka karena serangan Nilfheim, ditambah dengan tewasnya ayah Noctis. Dapatkah Noctis merebut kembali kerajaannya?

Biasanya saat bermain FF, faktor yang saya utamakan adalah faktor Game story, cuman mungkin ini FF pertama dimana saya nyaris tak peduli dengan cerita game ini. Ada 3 faktor yang membuat saya rasa  membuat bagian ini gagal total

satu, cerita terlalu generik tentang usaha Pangeran  dan 3 teman ksatria yang ingin merebut kembali kerajaannya dari penjajah dan menyelamatkan sang putri, dimana dalam perkembangannya persahabatan ke-4 orang itu diuji.

dua, penyampaian cerita yang kurang dramatis. ini adalah bagian paling gagal. Biasanya Square Enix paling pintar dlam mendramatisir suatu peristiwa dalam sehingga timbul berbagai macam perasaan yang tak terungkap dalam memainkannya, dan berkesan selama bertahun-tahun dalam kenangan.

Nah, di dalam FFXV, banyak peristiwa yang dilewatkan, atau hanya disampaikan lewat percakapan sehari-hari. Misal si karakter A yang adalah tentara bayaran Nilfheim yang menemani Noctis cs jelajah dungeon. Saat  jelajah dungeon itu lah si karakter A bercerita kalau dia sebenernya ga setuju dengan tindakan Nilfheim, dan curhat motivasinya kenapa dia mau kerja ma Nilfheim. Jujur saja berasa kaya ngobrol di angkringan.

Sebenarnya cara bercerita seperti ini ini adalah strategi marketing team Square Enix yang menjadi faktor ketiga, yaitu jika ingin cerita lengkap maka kita ada keharusan menonton film animasi Kingglaive Final Fantasy XV, serial anime Final Fantasy XV: Brotherhood, memainkan Tetralogi DLC Episode Gladiolus, Episode Ignis, Episode Prompto, dan Episode Ardyn, serta terakhir serial novel yang menjadi nantinya alternate ending FFXV. Saya jamin itu lumayan menguras space hardisk, dan keuangan kalian.

Cara ini menyebalkan sekali, karena Square Enix tega membuat plot hole pada bagian terpenting dalam game unggulannya ini dan menjualnya menjadi bagian terpisah

Sistem pertarungan yang sederhana tapi menyenangkan.
Untungnya kekacauan di sektor cerita berhasil ditutupi di sektor game play.
Final Fantasy XV menjelma dari game yang biasanya Turn Based RPG menjadi action RPG layaknya serial Tales, dimana kita mengendalikan aksi satu karakter secara aktif seperti menyerang, bertahan, dan menyerang.
Karakter utama yang kita gunakan adalah Noctis dimana dia bisa menggunakan segala jenis senjata dimana sewaktu waktu bisa kita ganti dengan tombol D-Pad tergantung dengan kondisi pertarungan dan taktis.  Kontrolnya cukup mudah dikuasai dan dihapalkan.
Jurus istimewa Noctis adalah Warp Strike yang membuat dia melempat senjata dan melakukan teleport secepat kilat ke arah senjata itu. Sangat cocok untuk melakukan Serangan dadakan atau melarikan diri. Hanya saja harap memperhatikan Mana point saat melakukan jurus ini, atau Noctis akan masuk status Stasis dimana dia  kehabisan energi dan susah bergerak

Untuk urusan Magic, dalam FFXV kita harus mengumpulkan energi sihir yang tersebar dan meramu sendiri magic menjadi bentuk semacam granat yang dilemparkan saat pertarungan. Uniknya, meski pun magic hanya ada api, es dan petir serta jumlahnya terbatas, tapi kita bisa mengkombinasikan dengan Item2 sehingga magic yang kita ramu memiliki keunikan dan efek sendiri-sendiri. Misal Api dan Hi-Potion akan menghasilkan magic api dengan kemampuan healcast. Jadi saat karakter kita melemparkan sihir api, ia juga akan menyembuhkan sejumlah hit point.

Saat mengendalikan Noctis, ketiga rekannya akan menjadi AI yang sangat membantu dalam pertarungan dengan peran spesial. Misal Gladiolus layaknya menjadi Knight yang fokus pada heavy damage, Prompto sebagai ranger yang fokus pada serangan jarak jauh, dan Ignis sebagai support.
Setiap karakter AI memiliki teknik bertarung spesial yang bisa kita eksekusi dengan kombinasi tombol yang sederhana, dan mengorbankan sejumlah Tech bar.
Oh ya, setelah game ini diupdate, kita pun bisa memilih karakter lain, selain Noctis untuk dikendalikan dengan kemampuan mereka yang unik.

Pace pertarungan game ini rata-rata  cepat dan sialnya, kamera pertarungan kadang stuck di semak semak atau sudut mati. Untungnya ada settings untuk membuat Type pertarungan menjadi Wait atau Active. Jika anda memilih wait, akan ada jeda yang cukup lama untuk menganalisa musuh atau memilih dan menyerang bagian lemah musuh.
Buat saya, sistem pertarungan inilah yang membuat saya betah bermain FFXV... Sangat seru dan menyenangkan, dengan gerakan-gerakan animasi yang keren, terutama saat melakukan kombinasi, atau technic.
Sayangnya, kita tidak memiliki kendali atas rekan-rekan AI kita, sehingga saat kita melakukan serangan magic ke musuh, mereka juga terkadang terkena dampak dari magic tersebut karena berada di dekat musuh yang terkena Magic. Untungnya mereka cukup cerdas dan tidak begitu merepotkan dalam pertarungan.

Jangan melupakan Summon yang pasti kita dapatkan dengan melakukan main Quest. Summon di FFXV ini sangat dahsyat dan sebagian besar menyebabkan musuh segera lenyap. Sayangnya, Summon ini keluarnya sangat acak.

Piknik gratis keliling Lucis
Untuk masalah grafis dan sound, Square Enix tidak pernah mengecewakan. Peta utama yaitu Lucis benar-benar indah dan penuh misteri untuk dijelajahi.
Dengan menyuntikan unsur semi open world, Di chapter tertentu kita diberi kebebasan untuk mengelilingi Lucis untuk melakukan berbagai aktivitas seperti Sub Quest atau mencari nafkah dengan Hunt monster.
Peta Lucis tak seluas game open world lainnya. Dari ujung benua ke ujung benua lain bisa dijelajahi dengan mobil kerajaan, Regalia kurang lebih 10 menit, dan selama itu, kita bisa menikmati pemandangan indah Lucis, atau berhenti di tempat tertentu untuk makan, beli senjata, melakukan misi Hunt atau Sub quest.
Sayangnya, kendaraan kita, yaitu mobil Regalia hanya bisa berjalan di jalan raya utama, dan untuk masuk hutan atau kawasan lain, kita bisa menyewa Chocobo, atau malah jalan kaki terutama jika anda memasuki Dungeon dimana Chocobo kita menolak untuk ikut.
Supaya tidak bosan, Square Enix menyuntikan fitur MP3 yang berisi lagu-lagu FF terdahulu untuk membangkitkan kenangan. Selain itu, ada kegiatan sampingan lain yang bisa kita lakukan misal Noctis bisa memancing, Prompto melakukan potret perjalan, dan Ignis memasak saat kita memutuskan untuk bermalam di tenda. Yah anggap aja piknik gratis.

Jika anda bosan berkeliling Lucis, atau kemalaman dan takut dicegat monster di jalan, akan ada instant travel ke tempat tujuan yang sangat murah.

Sistem upgrade yang unik.

Ada 2 tipe upgrade permanen yang bisa anda lakukan di dalam game ini.
Pertama, upgrade Level, untuk memperkuat ke-4 karakter kita. Caranya seperti FF yang dulu yaitu dengan melakukan pertarungan, atau sub quest dan memperoleh sejumlah Experience (EXP). Yang membedakan adalah Exp ini akan diakumulasikan, dan dibagikan saat kita tidur. Tempat kita tidur pun berpengaruh dengan akumulasi akhir Exp, misal jika kita tidur di tenda, kita akan mendapat Exp dengan jumlah normal, di hotel standard kita mendapat 1.5x dari jumlah akumulasi hari itu, bahkan jika kita menginap di hotel mewah, kita mendapat akumulasi akhir hingga 2x.
Cara Ini membuat upgrade Level di FFXV menjadi lebih cepat, dan tidak perlu lama-lama melakukan grinding

Kedua, upgrade ability setiap karakter dilakukan di menu Ascencion. Di Menu terdapat macam-macam Tree ability yang berfokus pada jenis upgrade ability yang ingin kita upgrade. Misal Combat ability, Magic Ability, Exploration Ability, Teamwork ability dll.
Untuk membuka 1 point ability Ascencion, kita memerlukan sejumlah Ability Point (AP) yang bisa kita peroleh dengan berbagai cara, misal mengalahkan musuh dengan cara tertentu, atau sekedar jalan-jalan. Semakin anda membuka point Exploration Ability di Ascencion, semakin banyak cara untuk mendapatkan AP

Upgrade ability ini membuat kemampuan khusus setiap karakter menjadi lebih kuat dan bervariasi. Misal dengan air dance, Noctis mampu melawan musuh dengan terbang-terbang kaya di sinetron Jaka Tingkir, atau Technic Ability Regroup dari Ignis yang mampu mengumpulkan dan melakukan healing semua karakter.

Yang tidak boleh lupa dilakukan adalah makan sebelum berpetualang, kenapa? Setiap makanan yang kita makan akan memberikan efek buff seperti tambahan attack atau tambahan hit point  yang bisa memperkuat kita dalam jangka waktu tertentu.


Kesimpulan:
Ini adalah FF pertama dimana Main Quest benar-benar ga berguna dan tidak saya perhatikan. Cara Square Enix bercerita dalam FFXV ini benar-benar kacau. Hanya beberapa scene yang cukup memorable... sisanya, I don't care.
Hanya 1 hal yang perlu saya kagumi dari sisi story  adalah keberanian Square Enix mengangkat tema soal disabilitas yang cukup sensitif, apalagi di game yang penuh aksi 
Sebaliknnya, sistem gameplay yang dulu bukan  fokus utama saya malah sangat mengasyikan dan menyenangkan. Kontrol yang sederhana dan mudah dikuasai ditambah  kombinasi bertarung antar karakter yang unik membuat saya betah bermain game ini.
Ini juga FF pertama dimana saya lebih keasyikan melakukan hunt, Sub Quest atau sekedar eksplorasi dungeon. Sebab lebih sering memberikan tantangan yang jauh lebih mengasyikan daripada melawan Final boss sekali pun.

Sistem upgrade pun lebih bervariasi dan tidak perlu buang-buang waktu untuk grinding.
Design dunia dan kota benar-benar indah dan menarik untuk dijelajahi meski pun peta dunia  termasuk sempit dibandingkan game open world lain, dan agak sepi.
Saya hanya bisa memberi nilai 7.5 dari 10




0 komentar:

Posting Komentar

Please do not spam and respect each other
Tolong jangan spam, dan saling menghormati

Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang pekerja swasta di Bidang Teknologi Informasi terutama Game Industry. Saya menggunakan Blog sebagai penyaluran minat saya. Sekedar informasi, Foto Profil itu foto saat SMA medio 2005 an

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.