Lama tidak menulis blog karena fokus pada game development. Akan tetapi karena saat ini saya sedang
berada di titik yang tidak baik-baik saja dengan Game Development jadi ijinkan
saya menuangkan energi dari rasa frustasi menjadi tulisan-tulisan yang pasti
tidak akan jauh dari dunia Game dan pop culture
Kenapa single player gamer main MOBA Mobile?
Saya sebenarnya terhitung terlambat untuk mulai main MOBA
Mobile. Saat puncak kepopuleran MOBA Mobile tahun 2017-2018 dimana ada
persaingan antara Mobile Legend Bang Bang (MLBB) dan AOV, saya memang
menginstall keduanya tapi jarang sekali main. Kenapa?
Karena saya basisnya
lebih menikmati game-game offline dan single player sehingga jarang menyentuh game-game online
bahkan sejak jaman warnet. Akibatnya, saya tidak tahu aturan-aturan dan taktik
permainan dalam game online dan itu terbawa saat main MOBA Mobile
Saat itu, saya yang hanya tahu yang penting bunuh dan menang
tentu saja jadi bulan-bulanan saat mabar karena cupu. Saya tidak tahu hero mana
yang cocok dengan saya, atau apakah hero yang saya pakai sesuai untuk kebutuhan
tim. Belum soal penggunaan item dan
skill. Pada akhirnya saya kembali ke game-game offline dan single player yang
lebih enjoyable.
Pada 2020, saat wabah melanda dan lockdown dimana-mana,
teman-teman SMP yang juga Work from Home mengajak saya bermain MLBB. Meski pun
saya cupu, tapi mereka dengan sabar tetap ngajak saya Mabar bahkan mau mengajari tips dan trick
main MOBA Mobile.
Sejak saat itu saya mulai belajar soal MOBA mobile terutama
Mobile Legend (MLBB). Saya mulai nonton kompetisi seperti MPL, mencari video tutorial
bahkan sering mencoba game-game MOBA
baru seperti Pokemon, Wild Rift dan Honor of King
Singkat cerita, sekarang saya sudah tidak cupu-cupu amat
main game MOBA Mobile. Saya juga tahu dimana potensi saya di game MOBA Mobile
dan tahu taktik-taktik dasar. Setidaknya bisa lah memberi perlawanan
Meskipun demikian, dalam
6 bulan terakhir ini saya mulai jarang bermain MOBA Mobile. Kenapa? Jawaban
umum adalah karena kesibukan pribadi dan kejenuhan. Tapi mari kita detailkan
MOBA Mobile dasarnya gitu-gitu saja
Yup, kita semua tahu kalau game MOBA mobile itu dasarnya itu-itu doang, yaitu menjadi hero yang mempertahankan markas kita sendiri, sembari menyerang dan menghancurkan markas musuh. Meski pun tiap MOBA mobile memiliki variasi design yang berbeda, dan tiap tahun ada perkembangan baru yang membuat pertandingan makin seru dengan design dan fitur baru tapi tidak bisa dipungkiri dasar main game MOBA Mobile yang begitu saja.
Mungkin bagi gamer
yang suka game kompetitif itu OK tapi bagaimana jika itu seperti saya, seorang
single player offline gamer yang suka bermain berbagai jenis genre game seperti
RPG, Life Sim, Action RPG, Metroidvania dan Sand box? Seseorang yang energi dopaminnya didapat dari
pengalaman gameplay yang berbeda-beda tentu memainkan game yang gitu-gitu saja tanpa
perubahan signifikan pada gameplay tentu akan jatuh pada titik jenuh dan sesal.
Akan tetapi, faktor ini sebenarnya masih sepele. Soalnya
saya biasanya hanya main MOBA Mobile 3 pertandingan per hari dan seharusnya
masih cukup waktu untuk main game lain untuk melepas kejenuhan apalagi saya
juga bekerja sebagai Game tester sehingga bermain game lain itu bisa dikatakan
sebagai kuliah.
I lost my crews
Salah satu faktor saya main MOBA Mobile adalah ajakan dari
teman-teman SMP saya di saat masa pandemi dan WFH. Sejak itu kami tiap malam
selalu Mabar. Akan tetapi, tiap tahun frekuensi Mabar kami semakin berkurang.
Maklumlah, mereka sudah
berkeluarga dan tuntutan kehidupan in this economy tidak bisa dibantah semakin
berat. Dengan sudah tidak adanya WFH dan orang-orang kembali ke kantor, tentu
membuat waktu bermain mereka semakin sedikit.
Saya tidak bisa memastikan apakah mereka juga mulai jenuh
dengan MOBA Mobile atau tidak, tapi mereka selama ini hanya bermain MLBB
sebagai MOBA Mobile utama mereka, jadi mereka jarang bermain lama MOBA lain seperti Wild
Rift atau Honor of Kings
Teman-teman yang jarang mabar ini tentu menjadi pukulan
telak karena selain kehilangan rasa senang bersama saat menang atau kalah, saya
juga kehilangan tim yang paling paling paham kebiasaan saya dan paling bisa diajak komunikasi saat bermain MOBA Mobile.
No Hero, No Party
Bagi saya seorang gamer yang suka bermain game-game single
player, tentu biasa dengan game yang memiliki tujuan akhir. Baik cerita selesai
atau telah sampai di target tertentu jika game tersebut tidak bisa tamat misal
di game Farming seperti Stardew Valley, biasanya setelah menikah dan sukses sudah
menjadi target utama saya.
Saat target itu telah terpenuhi, maka kemungkinan besar saya
akan meninggalkan game itu, atau jarang memainkannya kembali.
Sebagai game online, tentu MOBA Mobile tidak memiliki tujuan
akhir kecuali menjadi peringkat tertinggi. Yang itu pun setiap ganti season
selalu di-reset ulang sehingga player harus berjuang lagi untuk meraih rank
tertinggi.
Karena itu saya menentukan sendiri target apa yang saya
capai dengan bermain game MOBA online. Sesuatu target yang mungkin dilakukan tanpa
perlu keluar uang asli untuk
melakukannya dan itu adalah mendapatkan hero secara permanen.
Di game seperti MLBB, untuk membeli dan mendapatkan seorang
hero secara permanen memang mungkin dilakukan tanpa harus membeli diamond, akan
tetapi itu memerlukan usaha yaitu mendapatkan koin emas dengan cara terus memainkan
pertandingan dan mengikuti event2.
Itu lah yang membuat saya rela bermain 3 pertandingan per
hari. Hanya demi melaakukan grinding koin emas untuk mendapatkan hero baru.
Apalagi jika hero itu ternyata cocok dengan role dan gaya main saya.
Nah masalahnya sekarang adalah BAGAIMANA JIKA SAYA SUDAH
MEMILIKI SEMUA HERO? Bukankah itu berarti
target saya sudah terpenuhi? Lalu buat
apa ngoyo grinding koin emas lagi kan? Jadi
saya memutuskan untuk menunggu keluarnya Hero baru dulu, lagi mulai melakukan
grinding koin emas lagi.
Jika bisa
disimpulkan, maka fase rehat dari MOBA mobile ini sebenarnya dipicu oleh jarangnya
Mabar bersama teman-teman dan karena target utama yaitu mendapatkan hero secara
permanen tanpa keluar uang asli sementara sudah terpenuhi hingga game MOBA
tersebut merilis hero baru. Apalagi game MOBA mobile sebenarnya tidak memiliki
gameplay yang bervariatif sehingga membuat saya berada di titik jenuh untuk
sementara ini.



