Beberapa saat lalu di Facebook ada acara seru-seruan soal 12 game yang berkesan dan ini adalah 12 nama game yang berkesan bagi saya.
Menurut saya, berkesan itu bukan masalah baik buruknya game tetapi lebih condong hal yang memorable soal game tersebut.
Dibawah ini adalah alasan kenapa 12 game diatas berkesan:
- Contra (NES) Mungkin adalah game shooting side scrolling pertama yang saya mainkan, dan hingga sekarang terkadang masih saya mainkan. Waktu kecil sekitar akhir 80'an dan awal 90'an dipenuhi dengan film action semacam Rambo, Jean Claude Van Damme, atau bintang film yang pamer otot dimana 1 atau 2 jagoan bisa mengalahkan banyak orang. Contra adalah salah satu game yang sedikit banyak mewujudkan impian anak jaman segitu untuk menjadi jagoan yang diserbu dari berbagai arah oleh musuh. Game ini bukan termasuk game mudah, hampir dijamin 90% akan berakhir di level 1 (Jungle), kecuali anda tahu cheat membuat Life karakter jadi 30. Yang berkesan lagi adalah jika anda bermain dengan kawan anda, jika salah satu game over, dia bisa "mencuri" Life karakter lawan kawan
- Final Fantasy VI (SNES) Final Fantasy VI adalah Final Fantasy pertama yang saya mainkan dan tamatkan tanpa walkhtrough sama sekali, meski pun saya harus kehilangan Shadow. Saya sampai sekarang masih menobatkan Final fantasy VI sebagai Final Fantasy dengan cerita paling bagus. Setiap karakter memiliki ceritanya sendiri-sendiri yang menarik, dan tentu saja adanya Kefka sebagai villain paling gila dengan tawanya yang khas, dan motivasinya yang juga ga waras
- Call of Duty World War 2 Theme Awal kemunculannya, Call of Duty menawarkan teater Perang Dunia II yang berbeda dengan serial Medal of Honor. Selain lebih epic dengan hujan peluru dan dramatisasi, Call of Duty juga bentuk kerja sama yang sedikit banyak membuat anda merasa tidak sendiri dalam berjuang, meski pun pada akhirnya karakter anda tetap menjadi sosok yang paling berjasa. Selain itu sistem pemulihan dengan cara bersembunyi dari terjangan peluru juga dipelopori oleh Call of Duty 2
- Call of Duty Modern Warfare Series Mendengar perubahan tema Call of Duty menjadi Perang modern di tahun 2006, saya agak ragu akan sesukses tema perang Dunia II, karena saya jujur kurang menyukai Perang yang terlalu futuristik. Nyatanya setelah rilis Call of Duty 4 tetap mempertahankan kesan epic Perang dengan teknologi yang modern tetapi, tidak terlalu jauh sehingga masih bisa saya tolerir, dan nikmati. Kisah yang diberikan memang fiktif tetapi,tetap masuk akal, dan seru untuk dinikmati dan membuat anda akan menikmati ketiga seri Modern Warfare
- Goal 3/Kunio Kun no Nekketsu Soccer League(NES) Bicara Game sepakbola jaman NES akan identik dengan minimnya peraturan sepakbola modern termasuk dengan meniadakan pelanggaran. Kunio Kun no Nekketsu Soccer League atau localisasi ilegalnya berjudul Goal 3 tidak hanya meniadakan pelanggaran, malah menjadikan pelanggaran sebagai salah satu fitur gilanya. Anda tidak hanya boleh men-tackle lawan, menyikut, menendang semua sah demi kemenangan. Fitur gila lainnya adalah fitur cuaca "edan", dan tentu saja tendangan super yang unik. dan dapat menjebol gawang... dalam arti sebenarnya
- Winning Eleven/ PES (PSX, PS2, PC) Game terbaik versi rental PS karena dimainkan oleh nyaris penyewa rental PS pada jamannya. Menurut saya, Winning Eleven juga merupakan game sosial pertama yang menyambungkan keakraban antar teman. Saya ingat saat SMP sering sekali setelah Basket atau hari minggu bersama teman atau saudara urunan uang untuk bermain game ini, sampai sekarang meski tidak sesering dulu
- River City Ransom (GBA) Jujur saya heran kenapa Double Dragon sangat populer jaman dulu, padahal ada game yang lebih keren yang dikembangkan oleh developer yang sama yaitu River City Ransom. Mengambil tema perkelahian antar pelajar, daya tarik utama game ini adalah kebebasan anda dalam mengalahkan lawan-lawan anda seperti tangan kosong, menggunakan senjata khas tawuran pelajar, atau bahkan menggunakan tubuh lawan yang tumbang untuk dijadikan senjata. Meski pun begitu, anda harus bertarung dengan "terhormat" untuk meningkatkan Point of Honor dimana jika semakin tinggi, akan mengundang beberapa teman AI untuk bergabung untuk membantu menyelamatkan wanita anda tercinta. Hal menarik lainnya adalah "Will Power" dimana meskipun life anda habis, selama will power ini ada, anda tetap bisa bangkit
- Legend of Dragoon (PSX) Mungkin game ini adalah game RPG pertama yang saya mainkan, dan membuat RPG menjadi salah satu genre favorit saya. Yang membuat saya tertarik memainkan game ini tentu saja dengan battle system nya yang meski masih turn based tetapi, membuat kita mesti menyesuaikan Timing saat mengeksekusi tombol yang jika sukses akan mengeluarkan gerakan yang keren pada masanya
- Tomb Rider 2013 (PC) Sebenarnya ini adalah instalment pertama Tomb Raider yang saya mainkan dengan serius. Yang berkesan dari game ini selain petualangannya yang pasti seru dan mendebarkan, adalah design karakter Lara Croft yang tidak "berlebihan bekal", tapi entah kenapa terlihat lebih cocok untuk sosok petualang yang terdampar di pulau. Design game yang lebih Open world, dan variasi senjata mulai dari panah hingga senjata api membuat petualangan Lara jauh lebih asik, dengan control yang cukup mudah dikuasai
- Assassin Creed Brotherhood (PC) Dari trilogi Assassin Creed Ezio Auditore, saya hanya sempat menamatkan yang versi brotherhood ini. Keunggulan game ini menurut saya terletak pada design details kota Roma abad Renessaince lengkap dengan keseharian penduduk Roma. Meski pun begitu, gameplay game Open world ini juga patut diacungi jempol, ditambah dengan cerita yang berbenturan dengan kisah sejarah jaman tersebut dengan tokoh-tokoh sejarah seperti Leonardo Da Vinci.
- Prince of Persia series (PS2/PC) Sebenarnya Prince of Persia bisa dibilang adalah leluhur dari 2 installment di atasnya. Sejak dari jaman DOS, Prince of Persia berhasil menggabungkan action dengan petualangan penuh teka-teki, hambatan dan jebakan. Meski pun tidak open world tetapi, saya sangat menikmati petualangan sang pangeran dari Persia ini
- Final Fantasy XIII Nah Pilihan terakhir saya menjatuhkan pada Final Fantasy XIII, Dia bukan FF terbaik yang saya mainkan tetapi yang membuat berkesan adalah banyaknya review negatif di dunia maya soal instalment FF ke 13 ini yang secara tidak langsung membuat saya enggan memainkan, bahkan sempat mengantuk saat memainkannya pertama kali. Yang membuat saya akhirnya mau memainkannya adalah supaya adalah keinginan memainkan FF XIII-2 yang memiliki review lebih baik, dimana saya perlu kesinambungan cerita dari FFXIII. Setelah memainkan game RPG ini, kesan saya berubah. OK lah FF XIII memang melenceng dari format FF terdahulu, tetapi dia memiliki keunggulan di bagian story, dan Battle system yang sangat saya apresiasi
- Honorable Mention: Final Fantasy VII Ada Kisah unik soal FFVII, saya main Final Fantasy PSX dari yang terbaru ke terlama. sekedar informasi, saya mulai main Final Fantasy agak telat sekitar kelas 1 SMA. Setelah pemburuan FFVIII yang lama dan kurang begitu memuaskan, saya iseng mau beli FFVII hanya buat melengkapi koleksi FF PS one saya karena jujur saya tidak suka dengan grafiknya yang ancur. Setelah saya mainkan... FFVII is the Best FF Story in PSX, bahkan plot FFVII bisa dibilang paling dewasa dibandingkan 2 penerusnya. Salah satu penyesalan terbesar saya adalah mencap FFVII sebagai game jelek hanya karena grafis nya yang kalah dengan 2 penerusnya
0 komentar:
Posting Komentar
Please do not spam and respect each other
Tolong jangan spam, dan saling menghormati