• image01

    Game

    Review

  • image02

    Game

    Making

  • image03

    Personal

    Opinion

  • image04

    Retro

    Gaming

  • image05

    Movie

    Talk

  • image06

    Wayang

    Stories

  • image07

    Pop

    Culture

24 Juni 2019

[OPINI] Game RPG Episodik itu (tidak) penting

E3 2019 baru saja selesai. Diantara banyak game yang dipresentasikan, saya termasuk yang mengantisipasi munculnya trailer Final Fantasy VII Remake, terutama kemunculan perdana Tifa Lockhart.Trailer tersebut berhasil mengusir semua rasa penasaran saya karena selain menampilkan penningkatan grafik yang signifikan, juga Battle system baru yang lebih menekankan pada action RPG.

Sayang, ada sedikit berita yang mengecewakan karena FFVII Remake ini kabarnya akan dibuat episodik dengan Episode 1 yang hanya mengcakup wilayah Midgar. Entah akan membutuhkan berapa Episode untuk menyelesaikan game ini selanjut.

 Secara pribadi saya mengatakan tidak menyukai sistem episodik dalam game RPG ini. Saya menyukai RPG dimana kita sebagai pemain mendapatkan keseluruhan cerita secara lengkap dari prolog sampa ending dalam satu game. Perjuangan kita menyelesaikan game ini seolah-olah terbayar lunas tanpa harus penasaran menunggu lanjutan cerita beberapa bulan atau bahkan, tahun kemudian.

Susah Dihindari
Saya tidak tahu kenapa FFVII Remake harus dibuat Episodik, tetapi kalau berdasarkan trailer, saya menduga-duga hal ini berhubungan dengan Peningkatan  grafik, dan mekanik game yang dirubah secara signifikan.

Square Enix (SE) memang ga pernah main-main dalam mempercantik game besutannya. Bahkan grafis yang ultra keren sudah menjadi salah satu trademark SE. Bisa di lihat bagaimana megahnya Midgar, dan kerennya design karakter utama seperti Cloud, Barret, Aerith, Sephiroth, dan tentu saja Tifa.

Selain itu, Perubahan dalam Battle System yang signifikan dari sistem Turn-Based menjadi lebih seperti action RPG tentu memerlukan banyak animasi baik dari Main Character mau pun NPC, sehingga karakter bergerak terlihat lebih luwes, dan dinamis.
Belum masalah-masalah teknis lain seperti perubahan musik, aset-aset tambahan lain seperti efek-efek magic, misi tambahan dan lain lain yang membuat data game ini membengkak


Jika masalah yang dihadapi SE adalah membengkaknya data akibat masalah teknis diatas, maka alasan membuat FFVII remake dibuat episodik masih bisa saya maklumi, meski pun kecewa karena Midgar itu hanya sekitar 15% dari keseluruhan permainan dari FFVII Original yang berarti sekitar bakal ada 4 episode.

Rencana sejak awal
Jika mungkin masalah SE terletak pada masalah teknis seperti graphic, animation dan musik, maka ada franchise lain yang membuat gamenya episodik karena memang sepertinya sudah direncanakan sejak awal.

Yap, Saya membahas game series besutan Falcom yaitu Legend of heroes: Trails Series. Jika dihitung maka Franchise ini memiliki 9 Game yang berbagi dunia yang sama, dan cerita yang saling bersinambungan.

Yang saya kagumi dari Falcom adalah team penulis cerita mereka. Kok bisa-bisanya mereka merangkai cerita yang kuat, details, dan saling bersinambungan. Mulai dari Trails in the Sky Series (3 game) tentang petualangan Estelle, dan Joshua di kerajaan Liberl, dilanjutkan 2 Series game yang bersetting di Crossbell sekitar beberapa tahun dari peristiwa di Trails in the Sky, dan diakhiri dengan 4 game trails of the Cold Steel yang bersetting di kekaisaran Erebonia.

Belum banyaknya karakter yang muncul,  Latar belakang tiap karakter, peran tiap karakter dalam cerita utama, dan interaksi antar karakter   yang tidak hanya terjadi dalam 1 game tetapi juga di game lain yang mencakup series ini.

Pembangunan cerita oleh team penulis Falcom memang dibangun secara pelan, rapi dan detail. Konflik yang dibangun juga terjadi melalui beberapa proses mulai dari konflik yang terlihat awalnya remeh , dan sempit hingga semakin lama semakin terasa membesar dan gawat serta melibatkan harkat hidup orang banyak.

Di dalam tiap series akan diselipi beberapa spoiler cerita atau petunjuk soal peristiwa yang terjadi di  game seri sebelumnya, atau yang mungkin akan terjadi di seri game berikut. Tentu saja ini untuk membangun rasa penasaran para pemain franschise game ini agar (terpaksa) mengikuti dan memainkan semua game franchise ini.

Jangan Maksa
Well ada kontradiksi di tulisan saya di atas.  Saya cerita tidak suka Game RPG yang dibuat episodik, tetapi di sisi lain saya memuja-muja penceritaan sebuah Franchise yang membuat gamenya episodik bahkan sampai 9 episode. Tenang ada penjelasannya

Menurut saya pribadi ini berhubungan dengan bagaimana alur cerita game ini memang pantas dilanjutkan, atau memang sebaiknya diakhiri agar tidak terkesan maksa.

Seperti yang saya tulis sebelumnya, team penulis Falcom selalu menyelipkan petunjuk atau spoiler dalam setiap game LOTH: Trails series. Meski pun petunjuk kecil tapi bagi orang yang menyukai cerita seperti saya menjadi terpicu dan terpancing untuk mengetahui apa yang terjadi sebelumnya atau yang akan datang. Ini memang bagian dari teori konspirasi Falcom buat menjerat orang-orang seperti saya.


Nah, Hal ini tidak terjadi saat saya memainkan Final Fantasy XIII. Menurut saya pribadi, cerita FFXIII seharusnya diakhiri tanpa perlu adanya FFXIII-2 mau pun Lightning Return: Final Fantasy XIII. Kenapa?
Setelah memainkan FFXIII, saya merasa game ini memiliki penyusunan cerita yang cukup rapi dan hingga akhir berhasil menjawab semua pertanyaan  dan rasa penasaran yang dibangun sejak awal. Ending nya pun sudah cukup sempurna, dan cukup memorable.
Itu lah kenapa jika ada yang bilang kalau FFXIII jelek, saya akan bilang kalau saya menyukai cerita game ini.

Nah karena batin saya sudah terpuaskan, maka saat maen FFXIII-2 terasa ada kurang motivasi karena ga ada pemicu secara eksplisit dari game FFXIII sebelumnya sehingga pembuatan FFXIII-2 terkesan maksa

Nah kesimpulan dari tulisan ini adalah bahwa sebenarnya menurut saya game RPG yang baik adalah yang tidak meninggalkan rasa penasaran bagi penikmat ceritanya. Rasa penasaran ini biasanya adalah plot hole  pada cerita utama yang bisa dimanfaatkan para developer untuk memicu pemain (terpaksa) membeli dan memainkan game lanjutan.

Akan tetapi, jika semua plot hole cerita utama sudah ditambal  dalam 1 game, dan endingnya sudah cukup bagus dan berkesan. Maka sebaiknya tidak usah memaksa untuk membuat sebuah game lanjutan dengan embel-embel next episode


0 komentar:

Posting Komentar

Please do not spam and respect each other
Tolong jangan spam, dan saling menghormati

Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang pekerja swasta di Bidang Teknologi Informasi terutama Game Industry. Saya menggunakan Blog sebagai penyaluran minat saya. Sekedar informasi, Foto Profil itu foto saat SMA medio 2005 an

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.