Banyak sekali game Perang yang terinspirasi dari peristiwa sejarah. Sebagian game tersebut biasanya mengambil latar belakang di Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah, atau Asia Timur. Meski pun demikian, ada game NES rilisan SNK yang terinspirasi dari Revolusi Kuba. Game tersebut adalah Guerilla War
Bangkitnya Sang Revolusioner
Di sebuah negara kepulauan diperintah oleh seorang raja yang lalim, dan membuat rakyat menderita. Saat itulah muncul 2 orang revolusioner yang berjuang membebaskan rakyat dari kekuasaan Raja.
Dalam versi Jepang, kedua revolusioner itu secara eksplisit diberi nama Guevara, dan Castro, yang merujuk pada 2 tokoh revolusi Kuba yaitu, Che Guevara, dan Fidel Castro. Dalam versi US, mungkin karena masalah politik nama kedua karakter itu diganti dengan nama Player 1 dan Player 2.
Meski pun berusaha disamarkan, kita tetap bisa menebak bahwa game ini terinspirasi dari revolusi Kuba hanya dengan melihat latar belakang game ini, yaitu negara kepulauan di daerah tropis penuh hutan, dan penguasa diktator. Game ini memiliki cerita yang cukup jelas, meski hanya berupa 1 buah scene per level yang menjelaskan pencapaianmu selama memainkan game ini
Serba tak terbatas
Gameplay dari Top view Shoot'em up ini sederhana. Satu tombol untuk menembakan senapan mesin, sedangkan tombol lainnya untuk melemparkan granat. Tidak perlu khawatir soal jumlah amunisi karena keduanya tidak terbatas.
Dalam setiap level, akan ada beberapa Power up tersebar yang akan mengupgrade senjata kita seperti flamethrower, shot gun, atau RPG. Ada pula tank yang bisa kita naiki, meski pun lemah dan mudah hancur.
Bagian terbaik dari game ini adalah credit continue dalam game ini tidak terbatas, yang artinya kita tidak perlu khawatir kehabisan life, dan tidak mustahil untuk menamatkan game ini meski pun baru pertama kali memainkannya
Ibarat musuh Filipo Inzaghi.
Ingat Filipo Inzaghi? Pesepak bola legendaris dari AC Milan yang terkenal bukan karena skill bermain yang apik, tetapi karena hebat dalam menempatkan posisi, bahkan tidak jarang mencetak gol dari posisi yang tidak bisa diprediksi oleh lawan.
Musuh dalam game ini ibarat Filipo Inzaghi, mereka tidak memiliki AI yang cerdas, bahkan terkadang polah tingkahnya absurd seperti muncul sebentar lalu balik kanan lari, dan menghilang.
Yang membuat frustasi adalah posisi para musuh cukup dinamis. Mereka sering kali melompat ke posisi yang tidak kita kira sebelumnya. Masih untung jika yang melakukan ini hanya satu musuh. Ini semua musuh melakukan secara berbarengan. Tidak jarang mereka berada di posisi yang membuat kita menembak sandera ntah terpaksa atau tidak sengaja
Satu hal lagi, para musuhmu gemar melakukan serangan kejutan, entah keluar dari gorong-gorong, dari semak-semak, dari rawa-rawa, ya intinya dari banyak arah lalu memberondongmu dengan tembakan yang membabi-buta.
Gerakan musuh yang dinamis ini membuat game ini dulu tampak kacau dan semrawut, tetapi seiring waktu malah saya berpikir emang ada perang yang ga kacau? Bukankah ini representasi perang yng sebenarnya.
Di akhir setiap level, kita akan melawan boss yang meski pun gerakannya mudah ditebak tetapi memiliki serangan dengan jangkauan yang luas.
Pewarnaan yang buruk, dan lagging
Sebenarnya saya tidak mempermasalahkan grafis game buatan 1989 ini. Bisa dimaklumilah. Yang saya permasalahkan adalah beberapa level yang berlatar belakang di kota memiliki perwarnaan yang terlalu putih dan menyilaukan. Tidak enak untuk dilihat,
Masalah berikutnya adalah adanya lagging dan ditambah flicker terutama saat kita berhasil mengalahkan boss atau saat banyak musuh dalam layar.
Childhood Memories
Waktu memainkan game ini pertama kali dulu, kesan saya game ini agak semrawut dan kacau. Untungnya, game ini memiliki continue yang tidak terbatas, ditambah dengan beberapa hal konyol yang membuat ngakak seperti babi yang mampu mendorong tank. Lambat laun saya juga berpikir jangan-jangan game ini yang menginspirasi Metal Slug toh sama-sama dibuat oleh SNK.
Apa pun itu, game ini sangat mengasyikan untuk dimainkan karena kita tidak perlu khawatir dengan life dan amunisi yang terbatas, atau para sandera yang harus diselamatkan. Pokoknya tembak saja terus sampai diktator takluk.
Bangkitnya Sang Revolusioner
Di sebuah negara kepulauan diperintah oleh seorang raja yang lalim, dan membuat rakyat menderita. Saat itulah muncul 2 orang revolusioner yang berjuang membebaskan rakyat dari kekuasaan Raja.
Dalam versi Jepang, kedua revolusioner itu secara eksplisit diberi nama Guevara, dan Castro, yang merujuk pada 2 tokoh revolusi Kuba yaitu, Che Guevara, dan Fidel Castro. Dalam versi US, mungkin karena masalah politik nama kedua karakter itu diganti dengan nama Player 1 dan Player 2.
Meski pun berusaha disamarkan, kita tetap bisa menebak bahwa game ini terinspirasi dari revolusi Kuba hanya dengan melihat latar belakang game ini, yaitu negara kepulauan di daerah tropis penuh hutan, dan penguasa diktator. Game ini memiliki cerita yang cukup jelas, meski hanya berupa 1 buah scene per level yang menjelaskan pencapaianmu selama memainkan game ini
Serba tak terbatas
Gameplay dari Top view Shoot'em up ini sederhana. Satu tombol untuk menembakan senapan mesin, sedangkan tombol lainnya untuk melemparkan granat. Tidak perlu khawatir soal jumlah amunisi karena keduanya tidak terbatas.
Dalam setiap level, akan ada beberapa Power up tersebar yang akan mengupgrade senjata kita seperti flamethrower, shot gun, atau RPG. Ada pula tank yang bisa kita naiki, meski pun lemah dan mudah hancur.
Bagian terbaik dari game ini adalah credit continue dalam game ini tidak terbatas, yang artinya kita tidak perlu khawatir kehabisan life, dan tidak mustahil untuk menamatkan game ini meski pun baru pertama kali memainkannya
Ibarat musuh Filipo Inzaghi.
Ingat Filipo Inzaghi? Pesepak bola legendaris dari AC Milan yang terkenal bukan karena skill bermain yang apik, tetapi karena hebat dalam menempatkan posisi, bahkan tidak jarang mencetak gol dari posisi yang tidak bisa diprediksi oleh lawan.
Musuh dalam game ini ibarat Filipo Inzaghi, mereka tidak memiliki AI yang cerdas, bahkan terkadang polah tingkahnya absurd seperti muncul sebentar lalu balik kanan lari, dan menghilang.
Yang membuat frustasi adalah posisi para musuh cukup dinamis. Mereka sering kali melompat ke posisi yang tidak kita kira sebelumnya. Masih untung jika yang melakukan ini hanya satu musuh. Ini semua musuh melakukan secara berbarengan. Tidak jarang mereka berada di posisi yang membuat kita menembak sandera ntah terpaksa atau tidak sengaja
Satu hal lagi, para musuhmu gemar melakukan serangan kejutan, entah keluar dari gorong-gorong, dari semak-semak, dari rawa-rawa, ya intinya dari banyak arah lalu memberondongmu dengan tembakan yang membabi-buta.
Gerakan musuh yang dinamis ini membuat game ini dulu tampak kacau dan semrawut, tetapi seiring waktu malah saya berpikir emang ada perang yang ga kacau? Bukankah ini representasi perang yng sebenarnya.
Di akhir setiap level, kita akan melawan boss yang meski pun gerakannya mudah ditebak tetapi memiliki serangan dengan jangkauan yang luas.
Pewarnaan yang buruk, dan lagging
Sebenarnya saya tidak mempermasalahkan grafis game buatan 1989 ini. Bisa dimaklumilah. Yang saya permasalahkan adalah beberapa level yang berlatar belakang di kota memiliki perwarnaan yang terlalu putih dan menyilaukan. Tidak enak untuk dilihat,
Masalah berikutnya adalah adanya lagging dan ditambah flicker terutama saat kita berhasil mengalahkan boss atau saat banyak musuh dalam layar.
Childhood Memories
Waktu memainkan game ini pertama kali dulu, kesan saya game ini agak semrawut dan kacau. Untungnya, game ini memiliki continue yang tidak terbatas, ditambah dengan beberapa hal konyol yang membuat ngakak seperti babi yang mampu mendorong tank. Lambat laun saya juga berpikir jangan-jangan game ini yang menginspirasi Metal Slug toh sama-sama dibuat oleh SNK.
Apa pun itu, game ini sangat mengasyikan untuk dimainkan karena kita tidak perlu khawatir dengan life dan amunisi yang terbatas, atau para sandera yang harus diselamatkan. Pokoknya tembak saja terus sampai diktator takluk.
0 komentar:
Posting Komentar
Please do not spam and respect each other
Tolong jangan spam, dan saling menghormati