- Title: Koe no Katachi / A Silent Voice
- Director: Naoko Yamada
- Voice Actor: Irino Miyu Hayami sori
- Production: Kyoto Animation
Sinopsis
Shouko Nishimiya adalah penyandang Tuna rungu yang bersekolah di sekolah Dasar umum. Di sana ia bertemu dengan Shoya Ishida, seorang nocah lelaki yang aktif. Karena menganggap Nishimiya aneh, Ishida mulai mengerjai Nishimiya, mulai dari kejahilan kecil, perusakan alat bantu dengar hingga kekerasan fisik. Nishimiya akhirnya mundur dari sekolah. Guru, dan teman-teman kelas menuduh Ishida sebagai penyebab utama keluarnya Nishiyama, meski pun kenyataannya mereka juga ikut menertawakan Nishimiya saat dibully oleh Ishida. Seolah-olah mendapat karma, setelah itu Ishida mulai dibully oleh teman-teman kelasnya hingga akhirnya ia memilih menutup diri dari orang lain. Beberapa tahun kemudian, Ishida bertemu kembali dengan Nishimiya. Apa kah yang akan dilakukan oleh Ishida?
Prolog
Saat pertama kali saya membaca versi manga dari Koe no Katachi, saya merasa kagum dengan keberanian penulis cerita karena berani menggunakan tokoh utama penyandang tuna rungu apalagi tema yang diangkat adalah soal bullying. Saya pun mengikuti serial manganya meski pun tidak begitu tertarik karena dasarnya saya kurang menyukai manga drama. Setelah film anime rilis, saya mencoba menonton
Bullying dan Rekonsiliasi
Menurut saya suatu keberanian besar menampilkan aksi bullying terhadap penyandang disabilitas dalam sebuah media terutama anime, tapi itu lah yang ditampilkan setengah jam pertama Koe no Katachi. Nishimiya yang menyandang tunarungu ditampilkan sering dikerjai oleh Ishida secara fisik mau pun mental. Lingkungan sekitar termasuk guru, dan teman-teman mereka malah diam-diam ikut menikmati "aksi" Ishida. Jujur saya agak tidak nyaman menonton setengah jam awal meski pun itu cermin kejadian nyata bahwa masih banyak orang yang menganggap orang yang "special" sebagai objek untuk diperlakukan seenaknya.
Akan tetapi, setengah jam awal itu lah yang akan membawa penonton dalam satu setengah jam ke depan untuk menyaksikan usaha-usaha rekonsiliasi yang dilakukan Ishida, dan Nishimiya yang sebelumnya menjadi korban bullying. Tentu saja tantangan yang dihadapi Ishida tidak enteng terutama ia telah di cap sebagai tukang bully oleh orang-orang terdekatnya, termasuk orang tua Nishimiya. Hal ini diperparah dengan Ishida yang tidak mampu memaafkan dirinya sendiri, dan menutup diri atas kehadiran orang lain dalam hidupnya
Cerita yang menyentuh tanpa mengabaikan audio visual
Kekuatan koe no katachi terletak pada cerita yang dieksekusi dengan sangat baik. Alurnya pun meski pun agak lamban tetapi, tepat sasaran untuk menyentuh sisi melankolis penonton. Bahkan saya pun speechless, dan mata saya agak kemasukan debu saat adegan mencapai klimaks. Hubungan antar karakter pun terlihat alami satu sama lain. Ditambah tampilan audio visual Koe no Katachi yang apik, dan indah. Salut perlu saya berikan kepada para pengisi suara yang sukses melakukan tugasnya dalam menyampaikan emosi karakter, terutama karakter Shouko Nishimiya.
Scoring:
Jujur sampai saat saya membuat review ini, saya masih speechless dengan cerita yang disajikan oleh Koe no Katachi. Hubungan antar karakter yang baik, dan alur cerita yang sangat tepat sasaran menohok sisi melankolis. Ditambah dengan tampilan audio visual yang baik. Saya rasa 9.5 cukup layak saya berikan
0 komentar:
Posting Komentar
Please do not spam and respect each other
Tolong jangan spam, dan saling menghormati