• image01

    Game

    Review

  • image02

    Game

    Making

  • image03

    Personal

    Opinion

  • image04

    Retro

    Gaming

  • image05

    Movie

    Talk

  • image06

    Wayang

    Stories

  • image07

    Pop

    Culture

12 Desember 2019

[REVIEW] Infamous Second Son: Superhuman yang indah nan monoton

Infamous Second Son adalah Game pertama dari Franchise Infamous yang saya mainkan. Perlu diketahui bahwa Infamous adalah game open world  tentang sosok orang yang memiliki kekuatan super atau dalam game ini kita sebut sebagai Conduit.
Game ini adalah salah satu game eksklusif PS4 pertama saat konsol itu rilis. Apakah game ini sesuai ekspetasi dan memenuhi standart PS4 baik dari segi cerita, gameplay, mau pun grafik?


Cerita penuh potensial yang datar-datar saja
Kehidupan Delsin Rowe, seorang pemuda ugal-ugalan di sebuah desa kecil mendadak berubah setelah desanya dikepung oleh Pasukan khusus anti Conduit,  DUP yang mengejar buronan  berkekuatan super berupa manifestasi Asap.
Tanpa disengaja, Delsin bertemu dengan buronan bernama Hank tersebut, dan saat dia menyentuh Hank, Delsin memiliki kemampuan super yang sama, yaitu kemampuan menggunakan kekuatan asap.
Demi melindungi penduduk desa, dia menyerahkan diri ke DUP bahwa dia seorang Conduit. pemimpin DUP sekaligus seorang Conduit yang membelot, Augustine tidak mempercayainya dan membuatnya pingsan, dengan kekuatan beton yang dimilikinya.
Setelah bangun dari pingsan, Delsin melihat kenyataan bahwa orang-orang di desanya sedang sekarat  karena kekuatan beton Augustine membelenggu tubuh mereka. Merasa bertanggung jawab, Delsin mencari Augustine di kota Seattle bersama sang kakak, Reggie.

Secara keseluruhan, cerita dalam Infamous Second Son tidak buruk, penyampaian cerita pun cukup jelas. Hanya saja banyak aspek cerita yang sebenarnya bisa digali lagi, dan lebih didramatisir seperti bagaimana hubungan Delsin dengan sang kakak, Reggie yang seorang Polisi.

Bayangkan jika anda memiliki adik seorang buronan, sedangkan, anda adalah aparat penegak hukum. Sisi dilematis antara kasih sayang terhadap sang adik, atau profesionalisme Reggie sebagai Polisi kurang dieksplore lebih dalam

Jujur saya melihat banyak potensi-potensi lain dalam cerita yang dibiarkan sia-sia tanpa pengembangan lebih lanjut. Padahal game ini membawa aspek Karma baik, dan karma buruk yang seharusnya membawa konsekuensi  dalam pengembangan karakter Delsin.

Gameplay tentang kekuatan super yang unik dan solid
Awalnya saya meragukan game ini karena sebelumnya saya pernah memainkan Saint Row IV yang memiliki tema sama tentang kekuatan super dengan kegilaan maksimalnya.
Untungnya Infamous Second Son memiliki identitas dan keunikan sendiri yang membuatnya layak dimainkan.
Hal pertama yang saya sukai tentu saja soal kemampuan super Delsin dan Conduit lainnya yang menurut saya tidak terduga dan unik. Kemampuan awal Delsin dalam memanipulasi Asap sebagai senjata yang efektif untuk mempertahankan diri atau membunuh musuh berhasil dieksekusi dengan baik oleh team Sucker Punch.
Pun juga dengan 2 kekuatan unik lain yang nantinya dimiliki Delsin yang meski pun memiliki mekanisme kontrol dan fungsi utama yang serupa tapi memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang dapat digunakan untuk melawan musuh dalam berbagai situasi.

Di luar kemampuan supernya, kemampuan parkour Delsin dibuat sesimpel mungkin sehingga mudah dikuasai saat kita harus lompat dari satu gedung ke gedung lain entah untuk menjalankan misi, eksplorasi lari dari musuh atau alasan taktis lainnya.
Kesulitan utama yang saya alami dalam control adalah melakukan aim terhadap suatu target yang membutuhkan reflek cepat, dan adaptasi terutama bagi yang jarang main game Shooting menggunakan Joystick DS4. Untungnya tidak ada masalah kamera yang signifikan yang mengganggu jalannya gameplay.

Kemampuan AI musuh yang tidak berkembang dan Boss yang Challenging
 AI musuh dalam Infamous Second Son cukup memenuh standart, tidak terlalu sulit atau pun terlalu mudah. Variasi AI musuh pun cukup banyak mulai dari pasukan standard sampai pasukan elit yang keras. Hanya saja semakin kuat Delsin, para kemampuan dan kecerdasan AI ini tidak ikut berkembang sehingga lama-kelamaan musuh terasa semakin mudah.

Beda perkara saat melawan Boss. Jika melawan AI biasa kita bisa sebrutal mungkin, maka melawan boss memerlukan taktik, kesabaran, ketepatan, dan kecepatan. Pasalnya Kita perlu membaca pola gerakan Boss dan mencari titik lemah dari boss tersebut.
Parahnya, Boss tidak ragu-ragu membombardirmu dengan kemampuannya, dan memberi sedikit waktu untuk berpikir, dan bertindak. Lebih parah lagi beberapa Boss hanya boleh dilawan dengan kekuatan tertentu yang ditentukan oleh sistem. Bayangkan jika kita malas mengupgrade kemampuan itu

Sistem Karma tidak sekedar hiasan
Infamous Second Son memiliki sistem Karma baik dan Karma buruk. Karma baik diperoleh saat kita melakukan tindakan terpuji seperti menolong orang sipil atau memberantas bandar narkoba tanpa membunuh. Sebaliknya karma buruk diperoleh saat kita membunuh siapa pun itu.
Membedakan karma baik atau Karma buruk cukup mudah yaitu dengan warna biru sebagai Karma baik, dan warna merah darah untuk karma buruk. Ini membuat kita lebih mudah menentukan pilihan jalan karma kita

Sistem Karma ini  membuat Delsin mendapat predikat tergantung dari pilihan Karma yang kita pilih. Misal jika Karma baik semakin tinggi, maka Karma buruk semakin rendah dan Delsin semakin dekat dengan predikat "hero".
Sistem Karma ini tidak sekedar keren-kerenan mencari predikat, tetapi berguna dalam perkembangan pilihan jalan cerita, dan peningkatan skill karakter. 
Dalam cerita, pilihan karma kita akan menentukan bagaimana eksekusi cerita terjadi termasuk menentukan Ending dari cerita game ini.
Sedangkan dalam peningkatan skill, beberapa skill hanya bisa kita buka dan kita tingkatkan jika kita mencapai Level Karma tertentu. Misal jika kita lebih condong memilih karma baik, maka hanya skill-skill  karma baik yang bisa kita buka, dan kita tingkatkan.


Open World yang luas tapi monoton
 Sebagai game Open World, Infamous Scond Son berhasil menprepresentasikan kehidupan Kota Seattle yang luas sebagai tempat bermain kita. Kota ini pun tampak hidup dengan orang-orang yang lalu lalang, dan patroli DUP yang sewaktu-waktu menyerang kita.

Misi open world dalam game ini adalah menguasai setiap blok kota yang dikuasai DUP dengan menyelesaikan setiap requirement seperti menghancurkan markas DUP, mencari shard, mencari mata-mata DUP, mencari Log Audio, menghancurkan CCTV dan membuat Graffiti
Nilai plus perlu diberikan pada requirement membuat Graffiti dimana kita diminta meng-shake dan menggerakan joystick DS4 kita seolah-olah itu kaleng cat graffiti. Sebuah terobosan yang menarik untuk game PS meski pun udah keduluan sama Nintendo lewat WII nya

Sayangnya, misi di Open World hanya seperti itu-itu saja, tanpa ada  aktifitas lain untuk sekedar bersenang-senang seperti di game open world lain misal GTA V, atau Yakuza 0 . Dampaknya adalah  semakin lama misi open world terasa makin membosankan, dan membuat saya ingin menjalankan misi-misi utama saja.

Permainan cahaya yang Indah
Secara grafis, saya perlu mengapresiasi animasi, dan efek cahaya game ini makin menghidupkan kota Seattle. Temaram senja yang menimpa kota Seattle dilengkapi dengan efek-efek lampu neon dalam game ini sungguh indah.
Permainan animasi dan cahaya ini juga diterapkan dalam kekuatan super milik Delsin yang membuatnya makin unik.

Overall
Infamous Second Son adalah game Open world yang memiliki sistem karma yang mempengaruhi gaya bermain kita termasuk cerita dan Perkembangan skill karakter. Sayangnya hal ini kurang dioptimalkan di bagian cerita. Banyak potensi-potensi cerita yang kurang dimanfaatkan untuk menambah dramatisasi
Gameplay dari game ini terbangun solid dengan kekuatan-kekuatan super yang unik yang memiliki mekanisme dan fungsi dasar sama sehingga mudah untuk dikuasai. Hanya perlu adaptasi dalam melakukan Aim terutama bagi orang yang jarang bermain game shooter dengan Joystick.
Sebagai game Open World, Seattle adalah ladang bermain yang cukup luas, akan tetapi misi open world dalam game ini terlalu monoton yaitu menjalankan requirement untuk menguasai setiap blok kota sehingga mudah membuat bosan. Meski pun begitu, Requirement membuat graffiti perlu diappresiasi dengan mengoptimalkan penggunaan Joystick DS4.
Nilai plus perlu saya berikan untuk animasi dan efek cahaya yang membuat suasana dalam game ini semakin hidup dan indah.
Saya memberi nilai 7.5 dari 10 
   


0 komentar:

Posting Komentar

Please do not spam and respect each other
Tolong jangan spam, dan saling menghormati

Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang pekerja swasta di Bidang Teknologi Informasi terutama Game Industry. Saya menggunakan Blog sebagai penyaluran minat saya. Sekedar informasi, Foto Profil itu foto saat SMA medio 2005 an

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.