• image01

    Game

    Review

  • image02

    Game

    Making

  • image03

    Personal

    Opinion

  • image04

    Retro

    Gaming

  • image05

    Movie

    Talk

  • image06

    Wayang

    Stories

  • image07

    Pop

    Culture

25 Juli 2024

Kebangkitan kembali karakter antagonis ikonik: Langkah cerdas!

 Disclaimer! Pertama, di sini saya akan beropini dari sudut pandang retro gamer dan gamer generalist. Saya bukan seorang pemain aktif  atau pun Pro player game fighting seperti Tekken dan Street Fighter. Apa yang saya tulis ini tidak mewakili pemikiran organisasi apa pun. Kedua, saya akan lebih banyak membahas seri Tekken daripada Street Fighter dikarenakan saya lebih mengikuti cerita Tekken daripada Street Fighter

               Terkejut! Mungkin itu reaksi pemain game Tekken saat ada pengumuman munculnya kembali Heihachi Mishima sebagai karakter DLC Tekken 8 untuk bulan Agustus nanti lewat trailer yang tersebar di platfform Youtube. Beberapa gamer bersorak gembira karena kembalinya karakter “pak tua” yang telah ada sejak Tekken rilis di tahun 1994.

    Beberapa gamer lainnya justru bingung dan mungkin geram menanyakan kenapa Heihachi yang sudah “mati” di Tekken 7 kembali dihidupkan. Apalagi Harada, sebagai otak dibalik seri Tekken pernah berkata di sebuah wawancara bahwa Heihachi Mishima is completely dead.

Menolak Pensiun


               Sebulan sebelum pengumuman kembalinya Heihachi oleh Bandai Namco, Capcom sudah lebih dulu mengumumkan kembali karakter antagonis ikonis dalam series Street Fighter, yaitu M. Bison sebagai karakter DLC Street Fighter VI. Tentu dengan penampilan  lebih misterius sekaligus sangar. 

               Kembalinya para karakter antagonis ikonik ini seolah-olah menandakan bahwa sang Developer baik Bandai Namco mupun Capcom tidak rela mereka pensiun dari dunia game fighting dan sekedar jadi kenangan, meski pun di satu sisi mereka juga tahu bahwa mereka tidak bisa terus mengandalkan Heihachi mau pun M. Bison sebagai antagonis dalam cerita game mereka.

Tampilan baru M. Bison


               Dalam Tekken, misalnya. Saya yang hanya main Tekken 3, Tekken 5, Tekken 6 dan Tekken 7 pun sampai jengah mau sampai kapan konflik keluarga Mishima akan menjadi cerita utama, dimana sepanjang seri  ada 3 karakter yang selalu jadi biang rusuh yaitu Heihachi Mishima, Kazuya Mishima, dan Jin Kazama.

               Dalam Tekken 7, Heihachi akhirnya “dimatikan” setelah beberapa kali selamat dari kematian di seri terdahulu misal saat dia diledakan di opening Tekken 5. Ketidakhadiran Heihachi dalam roster Tekken 8, dan juga wawancara Harada seolah-olah mengkonfirmasi bahwa Heihachi sudah dipensiunkan. Sudah saatnya cerita Tekken move on sedikit dengan munculnya Reina, karakter baru yang menggantikan peran Heihachi sebagai tukang rusuh baru dalam konflik keluarga Mishima

               Sekarang, Heihachi telah dikonfirmasi akan kembali Tekken meski pun hanya sebagai karakter DLC. Tentu saja banyak orang-orang yang kembali mengeluhkan betapa hebatnya daya tahan hidup di pak tua ini sehingga konflik keluarga Mishima pasti akan kembali berputar untuk seri Tekken berikutnya.

              

Posisi cerita dalam Game Fighting

               Saya selalu berpendapat  bahwa cerita di dalam game itu penting, akan tetapi, di satu sisi saya juga semakin sadar bahwa cerita tidak harus menjadi fokus utama dalam sebuah game.

Dalam Game Fighting seperti Tekken dan Street Fighter, saya sebagai gamer tentu akan lebih antusias dalam mengantisipasi mekanik Gameplay dan karakter dari game tersebut daripada menanti kelanjutan cerita dari game tersebut.

Dalam Gameplay game Fighting, evolusi dalam mekanik pertarungan dalam game adalah faktor paling penting. Dalam setiap seri Tekken, kita pasti merasakan perbedaan mekanik yang cukup signifikan saat dimainkan. Mulai dari gerakan animasi yang semakin luwes, atau dengan menyuntikan fitur jurus pamungkas yang mudah dieksekusi tapi membutuhkan timing yang tepat. Gamer tentu akan antusias menantikan evolusi-evolusi ini di atas apa pun.

Evolusi Mekanik dalam Game Fighting


Selain evolusi dalam Gameplay, kita sebagai gamer tentu penasaran dengan siapa karakter yang akan muncul dalam seri terbaru. Jika itu karakter lama yang kembali muncul, kita akan penasaran mulai dari bagaimana design mereka dan bagaimana mekanik bertarung mereka. Apakah ada perubahan mencolok atau tidak.

Sebaliknya jika itu karakter baru, kita akan penasaran ingin mencoba bagaimana mekanik bertarungnya. Apakah dia tipe petarung aliran tertentu yang fokus pada kekuatan?  Atau fokus pada teknik dan kecepatan? Bagaimana dengan jurus-jurusnya? Apakah dia mewakili aliran bela diri tertentu?

Dari penjelasan di atas, saya seolah akan menggiring anda bahwa cerita dalam game fighting tidak penting? Oh tidak seperti itu, Ferguso.

 Tidak menjadi fokus bukan berarti tidak penting karena nyatanya keberadaan dan peran setiap karakter  game fighting perlu dibangun dari fondasi cerita yang mantab karena akan menjadi salah satu daya tarik para gamer untuk menggunakan karakter tersebut dalam pertarungan.

Dalam Tekken misalnya, secara garis besar ceritanya memang konflik keluarga Mishima dan jika orang awam kita beritahu soal ini pasti beberapa berpikir bahwa  ceritanya tidak jauh beda dari sinetron negeri kepulauan Khatulistiwa yang tidak jauh-jauh dari harta, tahta, dan wanita.

Nyatanya, fondasi cerita Tekken tidak dibangun sesederhana itu. Setiap karakter dalam game Tekken diceritakan memiliki motivasi dan latar belakang yang bervariasi kenapa mereka terlibat dalam konflik keluarga itu.

Konflik keluarga dengan alur yang tidak sinetronable


Mulai dari yang memiliki peran penting dalam cerita utama, dalam hal ini tentu saja Jin, Kazuya, dan Heihachi (serta Reina). Jangan lupakan pula  karakter pendukung terlibat dalam konflik tersebut secara langsung seperti Xiaoyu, Nina, Lars, dan Zafina. Bahkan ada pula karakter yang ga penting-penting amat dalam cerita utama macam Law, dan Paul.

Lore dan motivasi setiap karakter ini membuat saya selalu ingin mencoba menamatkan story game ini dengan karakter yang berbeda saya memiliki sudut pandang baru terhadap seri Tekken tersebut setiap saya menamatkan dengan karakter tersebut.

 

Langkah Cerdas!

               Melihat dari pendapat saya di atas, tanpa maksud mengabaikan evolusi mekanik dalam gameplay, saya ingin mengatakan bahwa keberadaan seorang karakter  yang ikonik dalam game Fighting itu penting karena banyak fans ingin menggunakan  karakter ikonik tersebut dalam mekanik gameplay yang baru.

               Masalahnya adalah bagaimana peran karakter tersebut dalam cerita. Masalah ini tentu mudah diatasi jika karakter ikonik itu memang tidak memiliki peran penting dalam cerita seperti Law dan Paul yang selalu muncul dalam seri Tekken meski pun cerita mereka tidak penting dan cenderung konyol.

               Ini karena sebagai karakter lama dan sudah menjadi bagian tidak terpisahkan  dari nama Tekken itu sendiri, keberadaan Paul dan Law lebih penting di mata fans. Tak peduli dengan bodohnya cerita mereka.

               Tentu saja Tim Developer Tekken 8 tidak bisa membuang karakter seikonik Heihachi dari roster Tekken 8  itu begitu saja. Akan tetapi di sisi lain, peran Heihachi di cerita  Tekken 8 mau dijadikan apa setelah peristiwa di Ending Tekken 7? Ga mungkin kan mendapatkan Treatment yang sama seperti Paul dan Law dengan memberikan cerita yang ga jelas dan konyol. Heihachi itu Mishima, bro

               Tim Developer Tekken 8 mengambil langkah cerdas. Mereka tidak buru-buru melepaskan Heihachi Mishima sejak awal perilisan Tekken 8. Sebaliknya, mereka lebih dahulu memperkenalkan karakter baru bernama Reina yang terlibat pada konflik keluarga Mishima.

Reina (Mishima?)


               Keberadaan Reina menjadi penyegaran terhadap Tekken 8. Mereka seolah-olah menjadikan Reina sebagai pengganti Heihachi, apalagi diceritakan Reina memiliki gaya bertarung Mishima, sama seperti Heihachi. Tentu saja saya tidak memungkiri bahwa saya juga tertarik pada model karakter Reina

               Karena itu, Tim Tekken membuat cerita utama dalam Tekken 8 juga berfokus untuk memperkenalkan karakter Reina ini dan apa motivasinya terlibat dalam konflik keluarga Mishima. Mereka ingin fans memiliki ketertarikan dan keterikatan terhadap karakter “tante”  ini dulu, setidaknya dari segi cerita.

Yes... dia seorang Tante


               Setelah lore utama Reina terungkap, ini menjadi saat yang tepat untuk merilis karakter DLC untuk menjadi tambahan roster dalam  Tekken 8, dan tentu saja ini menjadi suatu alasan yang tepat untuk “menghidupkan kembali” Heihachi Mishima meski pun peran apa yang akan diberikan  dalam cerita utama Tekken kepadanya belum kita ketahui

               DLC Heihachi Mishima ini juga bagus buat bisnis Bandai Namco sendiri. Pertama, membawa kembali fans-fans Tekken terutama fans Heihachi Mishima untuk memainkan Tekken 8, entah itu pemain yang baru membeli Tekken 8, atau pemain yang kembali lagi memainkan game ini.

               Kedua, kehadiran Heihachi Mishima ini tentu menjadi kado istimewa dari Bandai namco yang diberikan kepada fans  untuk perayaan 30 tahun Tekken. Bayangkan jika sebelumnya fans kecewa karena diduga perayaan 30 tahun Tekken akan tanpa Heihachi yang sudah menjadi ikon game ini sejak 1994.

Saat pengumuman ini terdengar apalagi membawa embel-embel 30 tahun Tekken, fans tentu akan bersorak gembira dan mungkin tidak akan berpikir panjang untuk mendapatkan petarung tua ini.

Setali tiga uang dengan rilisnya M.Bison di Street Fighter 6. Ini tentu strategi Capcom untuk menarik kembali player-player Street Fighter 6 atau Street Fighter sebelumnya yang rindu akan kehadiran pemimpin Shadaloo ini.

 

DLC Tekken 8

Pada akhirnya kembalinya karakter ikonik sebagai DLC ini tidak lebih dari strategi bisnis sang Developer untuk menjawab kebutuhan gamer terhadap kehadiran karakter tersebut dalam mekanik gameplay seri terbaru sekaligus suatu cara untuk menyegarkan cerita utama dengan mengenalkan alur cerita dan karakter baru terlebih dahulu.

Dengan cara ini Developer bisa menyusupkan karakter ikonik ini untuk bisa digunakan sebagai playable karakter dalam mekanik gameplay yang baru, tetapi mempunyai cerita yang singkat yang mungkin tidak akan mempengaruhi cerita utama… setidaknya dalam seri ini



9 Juli 2024

Loyalitas Mobile Legends vs Royalitas Honor of Kings: Perang dimulai

 

Setelah 2 tahun lebih mempersiapkan “amunisi”, tanggal 20 Juni 2024 kemarin, Tencent akhirnya meluncurkan Honor of Kings ke pasar global lewat Playstore. Ini menandai juga era baru Perang MOBA Mobile terutama di Pasar Indonesia yang selama 6 tahun ini  dikuasai oleh Mobile Legend.



               Mobile Legends Bang Bang (MLBB) memang terbukti tahan banting. Di Perang MOBA Mobile pertama (2017-2019), mereka harus melawan Arena of Valor (AOV) keluaran Garena yang merupakan versi global dari Honor of Kings (HOK).

               Sayangnya, AOV semakin mengalami turun peminat. Menurut pengalaman saya, AOV saat itu sebenarnya memiliki grafis yang lebih bagus dari MLBB, tetapi di satu sisi ini juga menjadi kendala karena pada saat itu mayoritas player Indonesia memiliki HP yang “mepet kiri” untuk memainkan AOV.

AOV, Mantan Pesaing berat MLBB


               Keadaan ini berhasil dimanfaatkan oleh Moonton yang mengeluarkan MLBB dengan grafis yang mensupport HP-HP kentang pada saat itu, sehingga memungkinkan berbagai kalangan memainkan MLBB tanpa halangan spec yang berarti.

               Selain itu, masih menurut pengalaman saya, Server AOV sering mengalami kendala connection error sehingga saya sering susah masuk ke dalam Main menu AOV.

               Kemunduran AOV juga menandai awal kejayaan MLBB di Pasar MOBA Mobile Indonesia. Berkat dukungannya kepada para influencer, content creator dan terbentuknya tim-tim E-sport serta mulainya kompetisi E-sport seperti  MPL, MSC dan M series, MLBB menancapkan pengaruhnya ke para gamer MOBA mobile

Pada saat ini komunitas-komunitas MLBB tumbuh subur di berbagai kalangan. Tidak mengenal tua, muda, kaya miskin. Di mana pun, dan kapan pun kita melihat orang memainkan MLBB.

Saya pun juga sampai salah prediksi. Di awal 2019, game-game Battle Royale macam PUBG dan Free Fire mulai ngetrend, dan saya mengira bahwa era MOBA Mobile akan tamat, dan akan ditinggalkan pemainnya.

Nyatanya, meski pun sudah tidak seramai 5 tahun lalu dan ada trend menurunnya minat player, komunitas pemain MLBB masih kuat hingga tahun 2024 ini.

 

Pesaing “mudah” MLBB pasca AOV

               AOV sebagai mantan pesaing MLBB, saat ini masih “bernafas” di ranah MOBA Mobile meski pun sudah disebut MOBA sepi. AOV pun masih melakukan update-update konten termasuk hero baru dan skin.

               Beberapa MOBA bermunculan untuk menggantikan AOV melawan dominasi MLBB di pasar MOBA Mobile Indonesia. Mereka harusnya akan menjadi pesaing sulit karena dukungan di belakang layar mereka tidak main-main.

               Misalnya, League of Legend:  Wild Rift dari Riot Game. WR ini digadang-gadang menjadi League of Legend versi Mobile.  Nama besar League of Legend sebagai penguasa MOBA PC kudunya terdengar angker di telinga para user MOBA.

               Sayangnya, WR ini masih kesulitan menandingi MLBB di pasar Indonesia. Penyebab utamanya adalah Gameplay berbeda dari MLBB yang membuat player baru kudu beradaptasi dengan gaya bermain yang baru.

Gameplay WR sebenarnya menantang cuma butuh waktu untuk adaptasi


               Pokemon Unite adalah nama MOBA yang membawa nama besar Pokemon dan tentu saja Nintendo. Nyatanya MOBA pertarungan basket antar pokemon yang “adem” ini juga hanya menjadi trend sesaat sebelum perlahan tenggelam jarang terdengar.

               Bagaimana dengan Lokapala, game MOBA asli Indonesia? Dia masih belum bisa menjadi tuan di negerinya sendiri. Meski pun begitu usahanya, bertahan di ranah MOBA Mobile dan perbaruan terus-menerus untuk memperbaiki sisi teknis dan artistik patut saya acungi jempol.

Harus tetap didukung. Indopride


               Paling tragis adalah Autochess MOBA. Diklaim sebagai DOTA 2 versi MOBA, nyatanya mereka hanya hidup kurang dari 2 bulan di pasaran.

               Para pesaing MLBB itu (dengan mengecualikan Autochess MOBA) sebenarnya berhasil membentuk komunitas gamer yang sayangnya tidak cukup besar melawan komunitas MLBB yang terlanjur menjadi besar beberapa tahun ini

 

Bansos Honor of Kings

               Kenyamanan MLBB menguasai pasar MOBA Mobile Indonesia mulai terusik saat sekitar 2022 beredar kabar bahwa Honor of Kings yang menguasai pasar MOBA mobile Tiongkok berencana ekspansi ke pasar global.

MLBB Killer? maybe


               Berbeda dengan saat menghadapi pesaing-pesaing lainnya, Moonton tampak tidak santai menanggapi rencana rilisnya HOK ini di pasar global.

               Wajar saja karena kali ini Moonton harus bersaing melawan “raksasa” bernama Tencent yang barang tentu lebih dari siap “membakar uang” untuk membesarkan Honor of Kings di pasar global.

               Selain itu, kali ini MLBB tidak bisa memanfaatkan keunggulan dari adaptasi Gameplay seperti yang terjadi pada Wild Rift. Hal ini karena secara Gameplay, HOK hampir mirip dengan MLBB sehingga player MLBB tidak akan terlalu kesulitan beradaptasi saat bermain HOK.

               Tencent tidak main-main dalam mempersiapkan HOK ke pasar global. Butuh persiapan dan beta testing  hingga 2 tahun bagi HOK sebelum akhirnya 20 Juni 2024 lalu HOK rilis di pasar global.

               Tidak serta merta rilis, HOK “menembakan” berbagai amunisinya untuk menarik perhatian player MOBA Mobile di Indonesia. Mulai dari berbagai iklan baik yang sangat kreatif, hingga yang jelas-jelas menjatuhkan MLBB.

               Selain itu, para Gaming Content Creator, dan Gaming Influencer mulai ikut-ikutan memainkan HOK. Tentu saja ada campur tangan Tencent di balik fenomena ini

               Amunisi utama dari HOK tidak lain dan tidak bukan adalah berbagai jenis Bansos kepada player baru berupa hero, skin, dan pernak-pernik yang gratis, atau setidaknya murah meriah.

Free 1 Hero per hari


               Cara mendapatkan Bansos ini pun tidak merepotkan. Kita cukup bermain gameplay baik Rank atau Normal maksimal 3 pertandingan per hari lalu mengklaim hadiah-hadiah Bansos yang kita peroleh dari hasil pertandingan-pertandingan itu.

               Bansos ini juga menunjukan bagaimana keroyalan Tencent dalam memanjakan pemain baru. Misalkan Hero yang diberikan secara gratis sejak awal adalah hero-hero yang mudah digunakan tetapi mematikan dalam gameplay.

               Selain itu, seiring kita bermain, kita akan mendapatkan lebih banyak hero-hero dengan berbagai jenis posisi dan mekanik secara gratis. Ini seolah-olah memberikan kesempatan bagi player untuk menemukan hero yang cocok dengan gaya gameplay masing-masing.

               Hingga hari ini, belum genap HOK rilis secara global, saya telah mendapatkan 46 hero dan hanya 3 diantaranya yang saya dapatkan dari menggunakan Starstone yaitu, mata uang In-game HOK. 43 sisanya saya dapatkan secara gratis berkat bansos dari HOK

               Di MLBB, untuk mendapatkan jumlah hero yang sama, saya membutuhkan waktu lebih dari 2 tahun dengan rajin mencari battle point atau Fragment hero.

               Bagaimana dengan Bansos skin? Jika anda mengira Tencent akan memberikan skin kaleng-kaleng atau seadanya, maka anda salah besar karena skin yang diberikan secara gratis  bahkan  memiliki kualitas epic hingga skin kolaborasi yang tidak murah jika dibeli dengan uang asli.



               Bansos pernak-pernik berupa item-item juga tidak bisa diremehkan karena akan mempermudah player mendapatkan Starstone, dan fragment yang bisa digunakan untuk mendapatkan Hero mau pun skin.

               Selain itu, ada juga item-item yang mempermudah player dalam pertandingan Rank, misal membuat player  mudah naik Rank, atau, sebaliknya bertahan di Rank tersebut meski pun player tersebut kalah dalam pertandingan.

               Untuk dari segi pengalaman gameplay dan teknis Honor of Kings bisa dilihat di artikel terdahulu.

 

Antisipasi benar dengan eksekusi yang seadanya

               Tentu saja serangan masif HOK ini juga berusaha diantisipasi oleh Moonton dengan tindakan yang membuat heran para player karena Moonton yang biasanya kikir mendadak jadi berbaik hati memberikan event-event yang memungkinkan player mendapatkan hero dan skin mahal dengan gacha yang dipermudah, bahkan gratis asal rajin mengikuti event tersebut.

Give away Skin Epic


               Meski pun tidak seroyal Tencent, tetapi player-player pemburu skin MLBB senang-senang aja. Malah berharap HOK makin royal agar MLBB makin obral skin.

               Saya sendiri, sebagai player gratisan kurang antusias dalam Event-event MLBB ini karena sejak awal bermain MOBA Mobile, saya memang lebih berfokus pada memburu Hero daripada skin. Berburu skin gratisan hanya saya anggap sebagai bonus.

               Sedangkan saat ini saya sudah mengumpulkan 110 lebih hero MLBB dan hanya tersisa kurang lebih 10 hero, dan mereka tidak diikutkan dalam event-event tersebut. Saya pun fine-fine saja karena hero-hero yang tersisa itu memang bukan hero prioritas alias hanya pelengkap koleksi.

Bonus 112 Skin gratisan 


               Tindakan Moonton dengan berusaha membuat event skin murah dan mudah digacha ini sebenarnya tepat yaitu dengan berusaha mempertahankan minat komunitasnya. Hanya saja kurang berani jor-joran saja sehingga ada player yang kurang bisa menikmati event ini, misal player gratisan seperti saya.

               Seharusnya Moonton lebih berani menjual Skin atau hero dengan lebih murah, apalagi melihat aksi bansos HOK secara masif dan royal cukup berhasil menarik player MLBB menuju HOK. Semoga saja pada event Yellow Diamond berikutnya, Moonton mempertimbangkan untuk menurunkan harga Skin mau pun Hero.

 


Loyalitas vs Royalitas

               Lalu apakah dengan Bansos melimpah yang diberikan HOK kepada player akan membuat player MLBB beralih ke HOK?

               Belum tentu.

               Memang trend saat ini sedang berpihak pada Honor of Kings. Terbukti dengan HOK menjadi game gratis terpopuler di Playstore sedangkan MLBB harus puas berada di peringkat 5. Tentu saja pengaruh Bansos yang melimpah, dan promosi besar-besaran telah menarik rasa penasaran para player MOBA Mobile.

HOK sementara memimpin


               Masalahnya, ini masih terlalu dini menilai HOK akan mengaduk-ngaduk kedudukan MLBB. Bisa saja ini hanya trend sesaat dimana player MOBA Mobile hanya sekedar penasaran atau hanya ingin mengumpulkan Bansos HOK sebelum kembali ke MLBB

               Ingat. Ini bukan kali pertama MLBB menghadapi pesaing. Dalam perjalanan 7 tahun, MLBB telah menghadapi berbagai macam MOBA pesaing  kuat macam AOV, Wild Rift, dan Pokemon Unite.

               Terbukti bahwa Moonton tetap berhasil mempertahankan komunitas MLBB untuk tetap kuat menghadapi pesaingnya itu. Malah para pesaingnya itu hanya menjadi trend sesaat sebelum akhirnya sekarang bisa dikatakan keok sebelum menjadi lebih besar

               Nah sekarang bagaimana dari segi player sendiri? Moonton harus bersyukur karena komunitas MLBB tetap kuat karena banyak player yang masih loyal terhadap MLBB. Kenapa?

               Pertama, para player itu sudah membentuk komunitas dalam MLBB. Mereka sudah memiliki teman Mabar dalam MLBB yang mungkin sudah saling sinkron sebagai tim. Jika mereka berpindah ke MOBA lain, mereka harus membentuk komunitas dan tim baru yang belum tentu sinkron. Maka dari itu mereka tetap stay di MLBB asal bisa bermain dengan temannya

               Kedua, para player terutama player lama apakah akan ikhlas melepaskan prestasi, pencapaian dan item-item yang telah mereka peroleh atau beli? Apakah mereka rela meninggalkan Rank Mythical mereka untuk memulai perjalanan baru di game baru? Atau apakah mereka akan merelakan skin senilai jutaan rupiah yang telah mereka peroleh selama ini demi Bansos dari game lain? Tentu ini berat bagi mereka yang telah mati-matian di MLBB untuk pindah ke lain hati.

Apa rela beli semahal ini terus ditinggal?


               Bahkan player gratisan seperti saya pun sayang harus meninggalkan MLBB setelah lebih dari 4 tahun grinding Hero di game ini. Apalagi di game MLBB saya bisa silahturahmi bersama teman-teman masa sekolah saya. Selama ini mereka juga enggan bermain lama-lama di HOK karena menganggap HOK hanya trend sementara.

               Nah tugas berat Moonton adalah bagaimana menjaga komunitas MLBB tetap kuat karena kali ini Moonton dan MLBB bersaing dengan raksasa benaran, yaitu Tencent yang memiliki kekuatan finansial jauh melebihi Moonton. Goyangan terhadap komunitas MLBB akan sangat kencang kali ini.

               Moonton harus mengambil langkah strategis yang tepat karena perang ini akan panjang. Blunder sedikit saja dalam mengambil kebijakan dan strategi, Moonton bisa saja kehilangan loyalitas dari para playernya.

               Nah sekarang, sebagai pengamat saya akan melihat seberapa menarik jalannya Perang MOBA mobile ini

1 Mei 2024

How I met my wife in Stardew Valley

 


            Stardew Valley,  Game pertanian yang dulu digadang-gadang sebagai reinkarnasi Harvest Moon Back to Nature justru menjadi entitas game pertanian yang jauh lebih baik karena  memberikan kebebasan bagi kita untuk bermain sesuai gaya yang kita inginkan.

               Kamu ingin petani yang fokus pada menanam tanaman musiman? Boleh. Kamu ingin fokus pada perternakan? Bisa. Kamu ingin jadi produsen barang jadi? Silahkan. Atau dengan serakah, dan gila kerja kamu menjadi ketiganya? Sangat bisa.

               Jangan pula kita membatasi pada Pertanian dan perternakan. Kita bisa mendapatkan uang dengan berbagai macam cara mulai dari memancing, membuat tambak, memungut hasil alam, atau menambang.

               Kita pun bebas mendesign tata letak perternakan kita dengan  menambahkan dekorasi atau bangunan baru selama itu  masih berada di tanah kita.

               Bosan berkerja? Tentu saja kita bisa ke Kota Stardew Valley untuk bersosialisasi dengan penduduk yang memiliki bermacam-macam latar belakang. Mulai dari sekedar mengobrol, memberi hadiah, melakukan transaksi jual beli, membantu warga dalam mengatasi masalah mereka, hingga tentu saja mencari pasangan hidup

 

MC adalah cerminan player

               Kebebasan yang diberikan oleh Stardew Valley kepada player dalam mengatur bagaimana  MC akan menjalani hidup, secara tidak sadar membuat MC itu adalah cerminan player sendiri. Dengan kata lain… kita sedang mengendalikan kita sendiri yang hidup di Stardew Valley.

               Setidaknya itu lah yang saya rasakan yang memainkan Stardew Valley sebagai game simulasi yang perlu dinikmati tiap waktunya. Bukan sekedar untuk bahan konten.



               MC yang saya buat memiliki sifat-sifat yang mirip saya, misal dia terlalu fokus pada apa yang menantang di depannya, dalam hal ini mengurus pertanian dan mengabaikan hal  lain seperti bersosialisasi kecuali berhubungan dengan pertanian, misal transaksi jual beli hewan, atau bibit tanaman.

               Contoh lainnya, MC ini seperti saya seorang Master of None karena dalam mengolah pertanian dia tidak fokus pada satu bidang, misal perternakan. Ladang pertanian MC saya memiliki ladang pertanian, Perternakan, kebun buah, hingga tambak ikan. Ini membuat hasil pertanian yang saya peroleh tidak optimal di bidang tertentu

               Tentu saja itu membuat MC yang saya buat jadi seperti karakter “overthinking” yang  sering bingung sendiri karena saking banyaknya kerjaan yang harus dikerjakan. Untung saja saya pakai beberapa Mods yang mempermudah saya dalam mengelola pertanian. Kalau tidak, MC saya hanya akan seharian di ladang berkerja.

               Tanpa saya sadari, MC yang saya buat ini akhirnya memiliki pola hidup tertentu dalam bermain di Stardew Valley yaitu Pagi hari fokus di Pertanian, siang hari antara ke tambang, atau ke gunung, atau ke kota untuk sekedar bersosialisasi. Di malam hari, MC  saya terkadang ke kafe, atau memancing.

Cara meningkatkan Hubungan Sosial

               Dalam Stardew Valley, hubungan sosial dapat dilihat di menu Sosial dimana terdapat daftar penduduk Stardew Valley dan disampingnya ada kolom untuk hati merah. Semakin banyak hati merah, maka hubungan kita dengan karakter penduduk Stardew Valley tersebut semakin akrab.

               Di antara penduduk Stardew Valley tentu saja ada para single yang bisa kita maksimalkan kolom hati merahnya sehingga nantinya bisa kita ajak menjalin hubungan romantis hingga nantinya berumah tangga.



               Lalu bagaimana cara kita mengisi kolom hati merah sosial ini terutama jika kita sudah memiliki incaran?

               Cara pertama adalah seringlah mengobrol saat bertemu mereka. Sekedar say “hi” dan mendengarkan obrolan mereka sejenak tidak akan merugikan kita.

               Cara kedua, memberi penduduk  hadiah. Setiap penduduk Stardew Valley memiliki hadiah kesukaan yang berbeda-beda. Jika itu hadiah favoritnya, akan cepat meningkatkan hati merah. Sebaliknya jika itu hadiah yang dia benci, kita akan kehilangan hati merah penduduk itu.

               Cara ketiga, menjalankan request yang diminta penduduk Stardew Valley yang ditempel depan di toko bibit atau di depan rumah pak Wali kota. Jika kita berhasil menyelesaikan quest dan memberikan barang yang diminta, hubungan kita dengan pemberi quest akan  semakin akrab.

               Cara keempat, adalah menjalankan event seorang penduduk Stardew Valley dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh si penduduk dimana jawaban yang terbaik akan meningkatkan nilai keakraban

Event ini yang akan terjadi dengan saat hati merah mencapai tahap tertentu dan yang paling penting… kita berada di waktu, dan tempat yang tepat.

 

How I met my wife

               Tentu saja Event ini akan sangat berperan penting dalam  karakter MC kita menjalankan hubungan Romansa, karena memberikan nilai keakraban yang signifikan jika kita berhasil memberi jawaban terbaik untuk pertanyaan Penduduk Stardew Valley.

               Akan tetapi, seperti yang sudah saya tulis di atas, untuk dapat memicu Event ini, MC kita kudu berada  di waktu dan tempat yang tepat. Dengan kata lain, Event ini seperti takdir dalam dunia Stardew Valley yang seolah-olah terjadi secara acak, padahal sudah diprogram.

               Seperti layaknya takdir, kisah romansa MC kita akan terasa lebih menarik dengan sistem ini karena menciptakan hasil yang dinamis. Kita mungkin mencintai suatu karakter sejak awal, tetapi menikah dengannya? Tunggu dulu

               Karakter MC saya, misalnya. Sejak awal bermain Stardew Valley, event karakter wanita single yang pertama kali terpicu adalah milik Emily, si perancang busana dan pelayan kafe. Ini membuat Emily memiliki nilai keakraban yang lebih awal sejak awal dibandingkan dengan  karakter NPC wanita single lainnya.

               Dan tebak dengan siapa saya akhirnya menikah? ABIGAIL si anak toko bibit tanaman. Kok bisa?

               Jawaban singkat karena Event Abigail “secara kebetulan”  sinkron dengan pola hidup yang MC saya jalani di Stardew Valley.    

               Seperti yang saya katakan bahwa di siang hari saya keluar dari pertanian untuk menambang, bersosialisasi di  kota atau memancing di sungai atau laut hingga malam tiba, dan yang saya heran, ketiga kegiatan itu memicu Event penting Abigail. 

               Misal seperti layaknya petani, kita tentu perlu rutin membeli bibit di toko bibit milik ayah Abigail, dan menjadi salah satu pelanggan setia. Suatu ketika, kebiasaan ini memicu event penting Abigail.

               Contoh lain, saya pergi memancing di laut hingga tengah malam, dan saat hendak pulang pasti lewat desa, dan itu memicu salah satu event penting Abigail.





               Lalu bagaimana dengan Event Emily? Sayangnya setelah event pertama yang terpicu saat memulai Stardew, tidak ada event lain yang terpicu. Penyebabnya karena event Emily kemungkinan terjadi di rumah Emily dan Café. Masalahnya saya jarang kedua tempat itu terutama di PAGI dan SIANG HARI,  itu membuat hubungan romansa dengan Emily stuck.

               Singkat cerita karena Abigail yang paling siap untuk diajak berumah tangga, akhirnya saya mengambil dia sebagai istri.

 

Game Design Advise

               Sebenarnya sistem Event juga banyak diterapkan di game lain seperti sang predessor Harvest Moon Back to Nature. Hanya saja Stardew Valley karena memiliki skala tempat yang lebih luas dan waktu yang lebih lama sehingga memicu event membutuhkan faktor “kebetulan” yang besar.

               Selain itu, setiap karakter dalam Stardew Valley memiliki jadwalnya sendiri-sendiri setiap hari termasuk saat hari hujan, hari cerah, saat malam, saat pagi, saat siang dan seterusnya semakin memperbesar faktor “kebetulan” ini

               Menurut saya, justru dengan faktor “kebetulan” yang dalam memicu event ini membuat game simulasi pertanian seperti Stardew Valley lebih berkesan, lebih dinamis, dan lebih hidup. Kita tidak tahu kejutan apa yang terjadi tiap hari seolah-olah semua kita serahkan kepada takdir.

               Ini menyebabkan saat kita berhasil memicu sebuah Event, akan terasa seperti mendapat hadiah kejutan besar dan terasa menjadi sebuah prestasi untuk selangkah menjadi bagian dari warga Stardew Valley.



               Karena itu, jika kalian, sebagai game designer ingin memberikan game simulasi yang terasa hidup, kalian sebaiknya memperkuat sistem event dan merancangnya sedemikian rupa sehingga ia terpicu secara alami.

               Memang banyak yang perlu dilakukan mulai dari perancangan lore tiap karakter, mengatur scheduling para karakter, menentukan syarat terpicunya event; dan jika memungkinkan, memprediksi kira-kira bagaimana calon player akan menjalani pola kehidupan di game simulasi yang kalian rancang.

               Di luar unsur fantasinya, patut diakui bahwa Stardew Valley berhasil menjadi game pertanian yang sukses karena berhasil membuat sistem event yang berjalan seolah-olah menjadi takdir di dalam game tersebut



3 April 2024

7 Hari mencoba Honor of Kings: MOBA Mobile yang murah hati tapi…

 

Sekitar 3 minggu lalu, Game MOBA Mobile paling populer di Republik Rakyat China, Honor of Kings akhirnya rilis di Indonesia lewat situs mereka. Konon karena masih ada masalah dengan AOV dan Garena sehingga belum bisa dirilis di playstore.

               Minggu lalu saya berkesempatan mengunduh game ini, dan setelah 7 hari memainkannya bagaimana tanggapan saya soal game yang disingkat HOK ini?



 

Installasi dan Compatibility

               Bagian pertama yang akan saya bahas adalah masalah Installasi dan compatibility di HP saya, Xiaomi Redmi 9 Note Pro. Game HOK ini menghabiskan ruang sebesar 5 GB, dan bisa dipastikan akan terus bertambah dengan semakin bertambahnya konten dari game ini nantinya.

               Setiap saya meluncurkan apps MOBA ini, hal pertama yang saya perhatikan adalah Movie di Loading Screen yang selalu ngadat-ngadat  hingga loading bar terisi penuh. Ini cukup mengganggu kenyamanan kita menikmati opening movie sembari menunggu loading bar terisi, dan menimbulkan kesan dalam diri saya kalau HOK bakal jadi MOBA yang berat dijalankan di HP.

Opening Movie mengalami FPS Drop


               Untungnya dugaan saya cukup meleset karena ternyata setelah memasuki Main menu, respon setiap menu cukup cepat dan lancar. Hanya terjadi kelambatan respon sesekali saat ada animasi tetapi tidak terlalu mengganggu.

               Di dalam gameplay juga rata-rata cukup lancar. Gerakan hero cukup responssif, dan skill dapat dieksekusi dengan minim latency. Masalah utama terjadi saat terjadi “WAR” dimana banyak animasi keluar bersamaan, lag yang cukup parah bakal terjadi yang sedikit merusak kenyamanan dalam bermain.

               Dengan settingan Medium standard bisa dibilang HP saya, Xiaomi Redmi 9 Note Pro dengan RAM 8 GB, CPU Octa-core Max2.32 GHz masih cukup mampu menangani HOK ini, tetapi saya tidak menjamin untuk 2 tahun lagi mengingat pasti HOK akan menambah kontennya

 

UI/UX

               Dari segi tampilan UI/UX di Main Menu sudah tersusun dengan rapi, cukup intuitif dan mudah dipelajari terutama bagi pemain Mobile Legend (MLBB)  seperti saya dikarenakan layout UI/UX HOK ini 70% hampir mirip MLBB.

               Perhatian utama saya adalah UI/UX menu shop, dan Event yang meski pun rapi, terasa sangat padat sehingga icon-icon menu agak terlihat kecil. Hal ini dikarenakan HOK ini memiliki banyak sekali event yang bisa dijalankan. Untungnya padatnya menu-menu ini tidak berpengaruh pada respon dan navigasi setiap icon dan menu tersebut.

Banyaknya Event menyebabkan Main Menu terkesan padat, meski pun tetap rapi, responsif dan intuitif


               Masalah berikutnya adalah peletakan tombol settings dan E-mail yang tersembunyi di Sub-Main Menu dimana biasanya icon bergambar roda gerigi dan amplop surat itu terletak di Main Menu sehingga mudah diakses oleh user untuk melakukan setting dan melihat Email masuk

               Bicara soal  Sub-Main Menu yang berisi pengumuman-pengumuman, Settings,  E-mail dan progress kita  sebagai pemain baru, sebenarnya ini adalah langkah yang baik untuk menampung menu-menu yang tidak tertampung di Main Menu. Sayangnya, setiap progress yang terjadi di Sub-Main Menu ini tidak mendapatkan notifikasi yang cukup dibandingkan dengan Menu-Menu lain sehingga membuat kita kudu rajin mengecek Sub-main Menu ini setiap akhir pertandingan.

               Jujur saja, dalam 7 hari ini saya masih harus beradaptasi dan masih kaget dengan menu-menu tersembunyi dalam HOK mengingat belum semua fitur terbuka karena membutuhkan progress tertentu untuk membukanya.

 

Hero

               Bicara soal MOBA, tentu kita tidak lepas bicara soal hero-hero yang akan kita pakai di permainan nanti. Hero-hero dalam HOK secara role tidak jauh beda sebenarnya dari Mobile Legend hanya saja pembedaan peran hero dibuat berdasarkan Lane yang dianjurkan untuk mereka misal Hero untuk Crash lane (Exp Lane di MLBB), Hero Jungler, Hero Farm lane (Gold Lane di MLBB), Hero Roam, dan Hero Mid Lane.

Hero sebanyak ini didapatkan secara gratis


               Penyederhanaan ini membuat player bisa segera mengisi lane yang mereka inginkan akan tetapi menurut saya menimbulkan masalah saat kita membutuhkan hero yang memiliki tipe spesifik di lane tertentu. Misalkan saat memilih hero di Crash Lane, susunan hero tercampur antara Hero Tank yang memiliki pertahanan tinggi, dengan hero tipe fighter yang memiliki daya serang dan pertahanan relatif seimbang. 

Contoh lain adalah Roam Lane yang berisi hero-hero support akan tercampur antar hero support bertipe Tank dengan hero support bertipe Healing-Buff.

Menurut saya, HOK sebaiknya juga menyediakan filter tambahan berdasarkan tipe hero tersebut yaitu Tank, Assassin, Mage, Markman, Support, dan Fighter untuk mempermudah user yang lebih menyukai hero tipe tertentu ketimbang hanya berdasarkan Lane yang mereka

Di sisi lain saya juga kagum dengan cara HOK membuat user belajar mengetahui dan beradaptasi role setiap hero yang akan mereka pakai, yaitu mengharuskan user untuk memakai hero tersebut di pertandingan normal hingga setidaknya hero itu mencapai level Veteran, yaitu kurang lebih 3 kali bertanding.

Untuk bermain di Rank, Hero kita harus mencapai minimalVeteran. Untuk menghindari player yang coba-coba hero di Rank


               Kenapa? Karena di pertandingan Rank, hanya Hero-hero yang memiliki level veteran ke atas yang boleh dimainkan. Ini upaya HOK untuk mencegah orang yang coba-coba pakai Hero di Rank dan nantinya malah akan merepotkan rekan-rekan satu team. Jujur saya mengapresiasi cara ini merki pun saya yakin tidak akan efektif melawan Troll.

               Nah sekarang sebagai pemain baru, berapa banyak hero yang berhasil saya peroleh secara GRATIS dalam 7 hari ini? Ternyata HOK sangat bermurah hati dengan memberikan 14 Hero yang bisa kita dapatkan secara gratis hanya dengan kita rajin bermain dan mengekplorasi event-event dalam game ini.

               Kerennya lagi, hero-hero yang diberikan gratis ini telah memenuhi  role yang dibutuhkan untuk bermain di HOK. Tinggal kita sebagai user menemukan gaya bermain hero yang cocok bagi kita dan memperkuat role hero tersebut dengan upgrade arcana

               Bagaimana dengan skill-skill Hero dalam HOK? Sepanjang pengamatan saya selama 7 hari ini, skill-skill hero ini hampir mirip dengan MOBA Mobile lain yang terdiri dari Damage dealer, Crowd Control, dan Buff. Tidak terlalu sulit untuk dipelajari meski pun beberapa hero memiliki trick tertentu agar penggunaan skill itu efektif.

               Sayangnya, video tutorial dan trick-trick penggunaan skill ini masih hanya ada di beberapa hero saja, belum semua hero memilikinya, sehingga memaksa kita membuka youtube untuk memastikan apakah skill itu sudah efektif kita gunakan.

               Oh iya satu lagi. Secara tampilan dan design para hero rata-rata berwujud manusia baik ganteng, macho, cantik jelita, imut-imut, lucu dan gemoy. Seperti memberi kepastian  bahwa RRT memang melarang design hero yang menakutkamn untuk game semua umur. Jadi tidak ada hero yang setampan Balmond dari MLBB

               Hero-hero tersebut sebagian besar terinspirasi dari mitologi dan sejarah Tiongkok seperti Kisah 3 negara. Bagi fans Dynasty Warrior pasti akan familiar dengan nama Hero Lu Bu, Cao Cao, Liu Shan, Zhang Fei, dan Guan Yu. Meski pun demikian ada juga hero dari Eropa misal Arthur atau MiLady.

Banyak hero Sam Kok di Honor of Kings


               Not big problem actually karena saya memang suka mitologi dan emang game ini buatan RRT. Mungkin saja mereka ingin tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga edukasi tentang budaya Tiongkok.

 

Gameplay

               Layaknya game MOBA 5 vs 5 sejenis, Gameplay utama dari HOK adalah bahu membahu menghancurkan Markas utama lawan, sambil mempertahankan markas utama kita sendiri. Akan ada 3 lane yang masing-masing akan  muncul minion yang akan bergerak menyerbu markas lawan. Lalu di hutan juga terdapat banyak monster hutan yang beberapa memberikan keuntungan baik secara finansial atau berupa buff. Tentu saja ada monster tipe Lord yang akan membantu kita membongkar markas lawan setelah berhasil dikalahkan.

               Akan ada 3 lane utama yaitu Crash Lane, Mid Lane, dan Farm lane yang akan menjadi wilayah kerja hero yang memilliki role yang sesuai. Tentu saja hero-hero Assassin harus menjelajah hutan, dan tugas yang paling bikin capek adalah roamer yang harus patroli ke segala lane.

Gameplay hampir sama dengan 5 VS 5 lainnya sehingga mudah dipelajari


               Tentu saja dalam 1 pertandingan ada fase early, mid, dan End yang ditandai dengan  perubahan environtment, evolusi Minion, dan yang paling ketara ada evolusi dari para Lord. 1 pertandingan rata-rata bisa menghabiskan 12-15 menit.

               Pembelian item dalam HOK dilakukan secara langsung dimana saat koin sudah terkumpul, kita bisa langsung membeli item yang direkomendasikan atau item yang kita prioritaskan dulu. Yah sama lah kaya MLBB, AOV dan Lokapala. Kayanya emang hanya Wild Rift yang tampil beda

               Jujur saja tidak banyak yang bisa saya ceritakan soal gameplay karena intinya sama dengan game lain dengan sedikit perbedaan variasi design.

 

Tutorial

               Seperti biasa di awal installasi Game MOBA ada tutorial  cara bermain yang meliputi pemilihan hero awal yang ingin dimiliki dan dasar bermain HOK yang sedikit banyak mirip MOBA lain.

Kerennya, HOK tidak langsung breg menampilkan semua tutorial dalam 1 urutan sekaligus. Setelah tutorial dasar, kita dibiarkan bermain-main hingga mencapai level tertentu. Saat itulah muncul sebuah Tutorial berkedok misi khusus yang meminta kita menyelesaikan tugas untuk membantu NPC dalam melakukan tugas khusus, misalkan Jungling dengan imbalan sejumlah reward yang layak dilakukan

 

Tutorial berkedok misi

Komunitas

               HOK mungkin memang game MOBA Mobile terbesar di RRT tetapi sayangnya itu belum berlaku di Global khususnya Indonesia. Game ini bisa dibilang masih sepi untuk ukuran game MOBA skala Internasional.

               Sebagai Solo player, saya masih sering sekali disandingkan dengan beberapa anggota tim yang adalah AI yang terlihat dari cara mainnya tidak begitu cerdas dan kurang responsif. Masih sangat jarang kita disandingkan dengan 5 anggota full manusia.

               Keadaan ini juga menegaskan bahwa HOK juga ada semacam “Dark System” yang membuat kita terpaksa bersanding  hanya 1 atau 2 rekan manusia sisanya adalah sekumpulan AI yang tidak bisa diandalkan.

               Sisi positifnya, sepanjang saya main HOK, saya belum menemukan pemain toxic yang suka megeluarkan kata-kata merdu berisi penghuni kebun binatang. Kami seolah-olah hanya enjoy the game dan masih memaklumi adanya para nubi.

 

Monetisasi dan Reward 

               Sebagai player MOBA Mobile yang kikir hemat, saya tentu saja tidak melakukan top up dengan uang asli. Saya masih enjoy mengumpulkan starstone, salah satu uang dalam HOK dengan cara grinding dengan memainkan game.

Ternyata HOK juga sama-sama kikir dalam memberikan reward Starstone ini dalam jumlah yang sedikit dalam setiap pertandingan seolah-olah memaksa kita untuk melakukan top up jika ingin cepat mendapatkan hero atau skin favorit.

               Untungnya, HOK masih memegang prinsip MOBA yang anti P2W dan masih menghargai skill playernya sehingga top up bukanlah kewajiban. Apalagi top up dalam HOK masih dalam mata uang asing, belum dikonversi dalam rupiah.

               Bicara soal reward, sebagai pemain baru, saya merasa bahwa HOK murah hati. Selain memberikan saya 14 hero gratis secara permanen, HOK juga masih memberikan reward lain misal skin permanen gratis, fragment skin, fragment hero, item trial dan lain-lain.

Sebagian kecil Reward yang akan kita terima


               Sekedar catatan meski pun saya mengatakan bahwa kita  harus rajin bermain untuk mendapatkan reward-reward tersebut, yang cukup kita lakukan sebenarnya hanya cukup bermain 3 sampai 4 game saja per hari. Tidak perlu membuang banyak waktu kan?

 

Kesimpulan

               Sebagai Game MOBA Mobile “baru” di Indonesia, HOK cukup mudah untuk dipelajari dan dimainkan karena dari segi Gameplay dan game design tidak banyak berbeda dari MOBA Mobile lain seperti AOV, dan MLBB.

               HOK juga  ramah dan murah hati untuk pemain baru. Selain memberikan tutorial yang mudah diikuti, HOK juga memberikan cukup banyak hero gratis secara permanen yang bisa kita pilih untuk membantu kita menemukan gaya bermain kita. Selain itu banyak reward-reward yang akan kita peroleh secara gratis dengan hanya rajin bermain 3 sampai 4 game per hari.

               Bicara soal hero, sebagian besar Hero terinspirasi dari kisah-kisah Tiongkok terutama dari Kisah 3 Negara. Setiap hero memiliki skill-skill yang sesuai dengan role mereka yang mudah dipelajari karena ada tutorial singkat, meski pun tidak semua hero mendapatkan kualitas tutorial yang sama.

Dolia, Hero support super super cute


               Sayangnya, untuk  HP RAM 8 GB, dengan settingan graphic medium, HOK masih terdapat  FPS drop terutama dalam Loading Screen dan Gameplay saat menggunakan banyak Animasi.

               UI/UX cukup intuitif , responsifdan rapi meski pun memiliki banyak konten yang harus dimasukan di dalamnya. Hal ini menyebabkan adanya Sub-Main Menu untuk menampung beberapa fitur penting seperti E-mail dan settings.

               Terakhir, Komunitas HOK masih terbilang sepi untuk game MOBA Mobile yang populer. Terbukti dengan seringnya saya bertemu dengan Player AI yang tidak begitu cerdas dan responsif.

 

               Lalu, apakah Honor Of Kings layak untuk dimainkan oleh player MOBA Indonesia. Dari segi gameplay saya katakan ya karena tidak banyak berbeda dari Game MOBA sejenis seperti Mobile Legend dan AOV sehingga mudah untuk dipelajari.

               Di satu sisi, Honor of Kings jadi terkesan Game MOBA yang generik, kurang inovatif, dan kurang unik dikarenakan dia terlambat rilis secara global. Seharusnya dia rilis 7 tahun lebih awal           saat MOBA Mobile masih hot-hotnya

Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang pekerja swasta di Bidang Teknologi Informasi terutama Game Industry. Saya menggunakan Blog sebagai penyaluran minat saya. Sekedar informasi, Foto Profil itu foto saat SMA medio 2005 an

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.