Disclaimer! Pertama, di sini saya akan beropini dari sudut pandang retro gamer dan gamer generalist. Saya bukan seorang pemain aktif atau pun Pro player game fighting seperti Tekken dan Street Fighter. Apa yang saya tulis ini tidak mewakili pemikiran organisasi apa pun. Kedua, saya akan lebih banyak membahas seri Tekken daripada Street Fighter dikarenakan saya lebih mengikuti cerita Tekken daripada Street Fighter
Terkejut!
Mungkin itu reaksi pemain game Tekken saat ada pengumuman munculnya kembali
Heihachi Mishima sebagai karakter DLC Tekken 8 untuk bulan Agustus nanti lewat
trailer yang tersebar di platfform Youtube. Beberapa gamer bersorak gembira
karena kembalinya karakter “pak tua” yang telah ada sejak Tekken rilis di tahun
1994.
Beberapa gamer lainnya justru bingung dan mungkin geram
menanyakan kenapa Heihachi yang sudah “mati” di Tekken 7 kembali dihidupkan.
Apalagi Harada, sebagai otak dibalik seri Tekken pernah berkata di sebuah
wawancara bahwa Heihachi Mishima is completely dead.
Menolak Pensiun |
Sebulan
sebelum pengumuman kembalinya Heihachi oleh Bandai Namco, Capcom sudah lebih
dulu mengumumkan kembali karakter antagonis ikonis dalam series Street Fighter,
yaitu M. Bison sebagai karakter DLC Street Fighter VI. Tentu dengan
penampilan lebih misterius sekaligus
sangar.
Kembalinya
para karakter antagonis ikonik ini seolah-olah menandakan bahwa sang Developer
baik Bandai Namco mupun Capcom tidak rela mereka pensiun dari dunia game
fighting dan sekedar jadi kenangan, meski pun di satu sisi mereka juga tahu
bahwa mereka tidak bisa terus mengandalkan Heihachi mau pun M. Bison sebagai
antagonis dalam cerita game mereka.
Tampilan baru M. Bison |
Dalam
Tekken, misalnya. Saya yang hanya main Tekken 3, Tekken 5, Tekken 6 dan Tekken
7 pun sampai jengah mau sampai kapan konflik keluarga Mishima akan menjadi
cerita utama, dimana sepanjang seri ada
3 karakter yang selalu jadi biang rusuh yaitu Heihachi Mishima, Kazuya Mishima,
dan Jin Kazama.
Dalam
Tekken 7, Heihachi akhirnya “dimatikan” setelah beberapa kali selamat dari
kematian di seri terdahulu misal saat dia diledakan di opening Tekken 5.
Ketidakhadiran Heihachi dalam roster Tekken 8, dan juga wawancara Harada
seolah-olah mengkonfirmasi bahwa Heihachi sudah dipensiunkan. Sudah saatnya
cerita Tekken move on sedikit dengan munculnya Reina, karakter baru yang
menggantikan peran Heihachi sebagai tukang rusuh baru dalam konflik keluarga
Mishima
Sekarang,
Heihachi telah dikonfirmasi akan kembali Tekken meski pun hanya sebagai
karakter DLC. Tentu saja banyak orang-orang yang kembali mengeluhkan betapa
hebatnya daya tahan hidup di pak tua ini sehingga konflik keluarga Mishima
pasti akan kembali berputar untuk seri Tekken berikutnya.
Posisi cerita dalam Game Fighting
Saya selalu berpendapat bahwa cerita di dalam game itu penting, akan tetapi, di satu sisi saya juga semakin sadar bahwa cerita tidak harus menjadi fokus utama dalam sebuah game.
Dalam Game Fighting seperti
Tekken dan Street Fighter, saya sebagai gamer tentu akan lebih antusias dalam
mengantisipasi mekanik Gameplay dan karakter dari game tersebut daripada
menanti kelanjutan cerita dari game tersebut.
Dalam Gameplay game Fighting,
evolusi dalam mekanik pertarungan dalam game adalah faktor paling penting.
Dalam setiap seri Tekken, kita pasti merasakan perbedaan mekanik yang cukup
signifikan saat dimainkan. Mulai dari gerakan animasi yang semakin luwes, atau
dengan menyuntikan fitur jurus pamungkas yang mudah dieksekusi tapi membutuhkan
timing yang tepat. Gamer tentu akan antusias menantikan evolusi-evolusi ini di
atas apa pun.
Evolusi Mekanik dalam Game Fighting |
Selain evolusi dalam Gameplay,
kita sebagai gamer tentu penasaran dengan siapa karakter yang akan muncul dalam
seri terbaru. Jika itu karakter lama yang kembali muncul, kita akan penasaran mulai
dari bagaimana design mereka dan bagaimana mekanik bertarung mereka. Apakah ada
perubahan mencolok atau tidak.
Sebaliknya jika itu karakter
baru, kita akan penasaran ingin mencoba bagaimana mekanik bertarungnya. Apakah
dia tipe petarung aliran tertentu yang fokus pada kekuatan? Atau fokus pada teknik dan kecepatan?
Bagaimana dengan jurus-jurusnya? Apakah dia mewakili aliran bela diri tertentu?
Dari penjelasan di atas, saya
seolah akan menggiring anda bahwa cerita dalam game fighting tidak penting? Oh
tidak seperti itu, Ferguso.
Tidak menjadi fokus bukan berarti tidak
penting karena nyatanya keberadaan dan peran setiap karakter game fighting perlu dibangun dari fondasi
cerita yang mantab karena akan menjadi salah satu daya tarik para gamer untuk
menggunakan karakter tersebut dalam pertarungan.
Dalam Tekken misalnya, secara
garis besar ceritanya memang konflik keluarga Mishima dan jika orang awam kita
beritahu soal ini pasti beberapa berpikir bahwa
ceritanya tidak jauh beda dari sinetron negeri kepulauan Khatulistiwa
yang tidak jauh-jauh dari harta, tahta, dan wanita.
Nyatanya, fondasi cerita Tekken
tidak dibangun sesederhana itu. Setiap karakter dalam game Tekken diceritakan
memiliki motivasi dan latar belakang yang bervariasi kenapa mereka terlibat
dalam konflik keluarga itu.
Konflik keluarga dengan alur yang tidak sinetronable |
Mulai dari yang memiliki peran
penting dalam cerita utama, dalam hal ini tentu saja Jin, Kazuya, dan Heihachi
(serta Reina). Jangan lupakan pula
karakter pendukung terlibat dalam konflik tersebut secara langsung seperti
Xiaoyu, Nina, Lars, dan Zafina. Bahkan ada pula karakter yang ga
penting-penting amat dalam cerita utama macam Law, dan Paul.
Lore dan motivasi setiap karakter
ini membuat saya selalu ingin mencoba menamatkan story game ini dengan karakter
yang berbeda saya memiliki sudut pandang baru terhadap seri Tekken tersebut
setiap saya menamatkan dengan karakter tersebut.
Langkah Cerdas!
Melihat
dari pendapat saya di atas, tanpa maksud mengabaikan evolusi mekanik dalam
gameplay, saya ingin mengatakan bahwa keberadaan seorang karakter yang ikonik dalam game Fighting itu penting
karena banyak fans ingin menggunakan
karakter ikonik tersebut dalam mekanik gameplay yang baru.
Masalahnya
adalah bagaimana peran karakter tersebut dalam cerita. Masalah ini tentu mudah
diatasi jika karakter ikonik itu memang tidak memiliki peran penting dalam
cerita seperti Law dan Paul yang selalu muncul dalam seri Tekken meski pun
cerita mereka tidak penting dan cenderung konyol.
Ini karena
sebagai karakter lama dan sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari nama Tekken itu sendiri, keberadaan Paul
dan Law lebih penting di mata fans. Tak peduli dengan bodohnya cerita mereka.
Tentu
saja Tim Developer Tekken 8 tidak bisa membuang karakter seikonik Heihachi dari
roster Tekken 8 itu begitu saja. Akan
tetapi di sisi lain, peran Heihachi di cerita
Tekken 8 mau dijadikan apa setelah peristiwa di Ending Tekken 7? Ga
mungkin kan mendapatkan Treatment yang sama seperti Paul dan Law dengan
memberikan cerita yang ga jelas dan konyol. Heihachi itu Mishima, bro
Tim
Developer Tekken 8 mengambil langkah cerdas. Mereka tidak buru-buru melepaskan
Heihachi Mishima sejak awal perilisan Tekken 8. Sebaliknya, mereka lebih dahulu
memperkenalkan karakter baru bernama Reina yang terlibat pada konflik keluarga
Mishima.
Reina (Mishima?) |
Keberadaan
Reina menjadi penyegaran terhadap Tekken 8. Mereka seolah-olah menjadikan Reina
sebagai pengganti Heihachi, apalagi diceritakan Reina memiliki gaya bertarung Mishima,
sama seperti Heihachi. Tentu saja saya tidak memungkiri bahwa saya juga
tertarik pada model karakter Reina
Karena itu, Tim Tekken membuat
cerita utama dalam Tekken 8 juga berfokus untuk memperkenalkan karakter Reina
ini dan apa motivasinya terlibat dalam konflik keluarga Mishima. Mereka ingin
fans memiliki ketertarikan dan keterikatan terhadap karakter “tante” ini dulu, setidaknya dari segi cerita.
Yes... dia seorang Tante |
Setelah
lore utama Reina terungkap, ini menjadi saat yang tepat untuk merilis karakter
DLC untuk menjadi tambahan roster dalam
Tekken 8, dan tentu saja ini menjadi suatu alasan yang tepat untuk
“menghidupkan kembali” Heihachi Mishima meski pun peran apa yang akan diberikan
dalam cerita utama Tekken kepadanya belum
kita ketahui
DLC
Heihachi Mishima ini juga bagus buat bisnis Bandai Namco sendiri. Pertama,
membawa kembali fans-fans Tekken terutama fans Heihachi Mishima untuk memainkan
Tekken 8, entah itu pemain yang baru membeli Tekken 8, atau pemain yang kembali
lagi memainkan game ini.
Kedua,
kehadiran Heihachi Mishima ini tentu menjadi kado istimewa dari Bandai namco
yang diberikan kepada fans untuk
perayaan 30 tahun Tekken. Bayangkan jika sebelumnya fans kecewa karena diduga
perayaan 30 tahun Tekken akan tanpa Heihachi yang sudah menjadi ikon game ini sejak
1994.
Saat pengumuman ini terdengar
apalagi membawa embel-embel 30 tahun Tekken, fans tentu akan bersorak gembira
dan mungkin tidak akan berpikir panjang untuk mendapatkan petarung tua ini.
Setali tiga uang dengan rilisnya
M.Bison di Street Fighter 6. Ini tentu strategi Capcom untuk menarik kembali
player-player Street Fighter 6 atau Street Fighter sebelumnya yang rindu akan
kehadiran pemimpin Shadaloo ini.
Pada akhirnya kembalinya karakter
ikonik sebagai DLC ini tidak lebih dari strategi bisnis sang Developer untuk
menjawab kebutuhan gamer terhadap kehadiran karakter tersebut dalam mekanik gameplay
seri terbaru sekaligus suatu cara untuk menyegarkan cerita utama dengan mengenalkan
alur cerita dan karakter baru terlebih dahulu.
Dengan cara ini Developer bisa
menyusupkan karakter ikonik ini untuk bisa digunakan sebagai playable karakter
dalam mekanik gameplay yang baru, tetapi mempunyai cerita yang singkat yang
mungkin tidak akan mempengaruhi cerita utama… setidaknya dalam seri ini