• image01

    Game

    Review

  • image02

    Game

    Making

  • image03

    Personal

    Opinion

  • image04

    Retro

    Gaming

  • image05

    Movie

    Talk

  • image06

    Wayang

    Stories

  • image07

    Pop

    Culture

9 Juli 2024

Loyalitas Mobile Legends vs Royalitas Honor of Kings: Perang dimulai

 

Setelah 2 tahun lebih mempersiapkan “amunisi”, tanggal 20 Juni 2024 kemarin, Tencent akhirnya meluncurkan Honor of Kings ke pasar global lewat Playstore. Ini menandai juga era baru Perang MOBA Mobile terutama di Pasar Indonesia yang selama 6 tahun ini  dikuasai oleh Mobile Legend.



               Mobile Legends Bang Bang (MLBB) memang terbukti tahan banting. Di Perang MOBA Mobile pertama (2017-2019), mereka harus melawan Arena of Valor (AOV) keluaran Garena yang merupakan versi global dari Honor of Kings (HOK).

               Sayangnya, AOV semakin mengalami turun peminat. Menurut pengalaman saya, AOV saat itu sebenarnya memiliki grafis yang lebih bagus dari MLBB, tetapi di satu sisi ini juga menjadi kendala karena pada saat itu mayoritas player Indonesia memiliki HP yang “mepet kiri” untuk memainkan AOV.

AOV, Mantan Pesaing berat MLBB


               Keadaan ini berhasil dimanfaatkan oleh Moonton yang mengeluarkan MLBB dengan grafis yang mensupport HP-HP kentang pada saat itu, sehingga memungkinkan berbagai kalangan memainkan MLBB tanpa halangan spec yang berarti.

               Selain itu, masih menurut pengalaman saya, Server AOV sering mengalami kendala connection error sehingga saya sering susah masuk ke dalam Main menu AOV.

               Kemunduran AOV juga menandai awal kejayaan MLBB di Pasar MOBA Mobile Indonesia. Berkat dukungannya kepada para influencer, content creator dan terbentuknya tim-tim E-sport serta mulainya kompetisi E-sport seperti  MPL, MSC dan M series, MLBB menancapkan pengaruhnya ke para gamer MOBA mobile

Pada saat ini komunitas-komunitas MLBB tumbuh subur di berbagai kalangan. Tidak mengenal tua, muda, kaya miskin. Di mana pun, dan kapan pun kita melihat orang memainkan MLBB.

Saya pun juga sampai salah prediksi. Di awal 2019, game-game Battle Royale macam PUBG dan Free Fire mulai ngetrend, dan saya mengira bahwa era MOBA Mobile akan tamat, dan akan ditinggalkan pemainnya.

Nyatanya, meski pun sudah tidak seramai 5 tahun lalu dan ada trend menurunnya minat player, komunitas pemain MLBB masih kuat hingga tahun 2024 ini.

 

Pesaing “mudah” MLBB pasca AOV

               AOV sebagai mantan pesaing MLBB, saat ini masih “bernafas” di ranah MOBA Mobile meski pun sudah disebut MOBA sepi. AOV pun masih melakukan update-update konten termasuk hero baru dan skin.

               Beberapa MOBA bermunculan untuk menggantikan AOV melawan dominasi MLBB di pasar MOBA Mobile Indonesia. Mereka harusnya akan menjadi pesaing sulit karena dukungan di belakang layar mereka tidak main-main.

               Misalnya, League of Legend:  Wild Rift dari Riot Game. WR ini digadang-gadang menjadi League of Legend versi Mobile.  Nama besar League of Legend sebagai penguasa MOBA PC kudunya terdengar angker di telinga para user MOBA.

               Sayangnya, WR ini masih kesulitan menandingi MLBB di pasar Indonesia. Penyebab utamanya adalah Gameplay berbeda dari MLBB yang membuat player baru kudu beradaptasi dengan gaya bermain yang baru.

Gameplay WR sebenarnya menantang cuma butuh waktu untuk adaptasi


               Pokemon Unite adalah nama MOBA yang membawa nama besar Pokemon dan tentu saja Nintendo. Nyatanya MOBA pertarungan basket antar pokemon yang “adem” ini juga hanya menjadi trend sesaat sebelum perlahan tenggelam jarang terdengar.

               Bagaimana dengan Lokapala, game MOBA asli Indonesia? Dia masih belum bisa menjadi tuan di negerinya sendiri. Meski pun begitu usahanya, bertahan di ranah MOBA Mobile dan perbaruan terus-menerus untuk memperbaiki sisi teknis dan artistik patut saya acungi jempol.

Harus tetap didukung. Indopride


               Paling tragis adalah Autochess MOBA. Diklaim sebagai DOTA 2 versi MOBA, nyatanya mereka hanya hidup kurang dari 2 bulan di pasaran.

               Para pesaing MLBB itu (dengan mengecualikan Autochess MOBA) sebenarnya berhasil membentuk komunitas gamer yang sayangnya tidak cukup besar melawan komunitas MLBB yang terlanjur menjadi besar beberapa tahun ini

 

Bansos Honor of Kings

               Kenyamanan MLBB menguasai pasar MOBA Mobile Indonesia mulai terusik saat sekitar 2022 beredar kabar bahwa Honor of Kings yang menguasai pasar MOBA mobile Tiongkok berencana ekspansi ke pasar global.

MLBB Killer? maybe


               Berbeda dengan saat menghadapi pesaing-pesaing lainnya, Moonton tampak tidak santai menanggapi rencana rilisnya HOK ini di pasar global.

               Wajar saja karena kali ini Moonton harus bersaing melawan “raksasa” bernama Tencent yang barang tentu lebih dari siap “membakar uang” untuk membesarkan Honor of Kings di pasar global.

               Selain itu, kali ini MLBB tidak bisa memanfaatkan keunggulan dari adaptasi Gameplay seperti yang terjadi pada Wild Rift. Hal ini karena secara Gameplay, HOK hampir mirip dengan MLBB sehingga player MLBB tidak akan terlalu kesulitan beradaptasi saat bermain HOK.

               Tencent tidak main-main dalam mempersiapkan HOK ke pasar global. Butuh persiapan dan beta testing  hingga 2 tahun bagi HOK sebelum akhirnya 20 Juni 2024 lalu HOK rilis di pasar global.

               Tidak serta merta rilis, HOK “menembakan” berbagai amunisinya untuk menarik perhatian player MOBA Mobile di Indonesia. Mulai dari berbagai iklan baik yang sangat kreatif, hingga yang jelas-jelas menjatuhkan MLBB.

               Selain itu, para Gaming Content Creator, dan Gaming Influencer mulai ikut-ikutan memainkan HOK. Tentu saja ada campur tangan Tencent di balik fenomena ini

               Amunisi utama dari HOK tidak lain dan tidak bukan adalah berbagai jenis Bansos kepada player baru berupa hero, skin, dan pernak-pernik yang gratis, atau setidaknya murah meriah.

Free 1 Hero per hari


               Cara mendapatkan Bansos ini pun tidak merepotkan. Kita cukup bermain gameplay baik Rank atau Normal maksimal 3 pertandingan per hari lalu mengklaim hadiah-hadiah Bansos yang kita peroleh dari hasil pertandingan-pertandingan itu.

               Bansos ini juga menunjukan bagaimana keroyalan Tencent dalam memanjakan pemain baru. Misalkan Hero yang diberikan secara gratis sejak awal adalah hero-hero yang mudah digunakan tetapi mematikan dalam gameplay.

               Selain itu, seiring kita bermain, kita akan mendapatkan lebih banyak hero-hero dengan berbagai jenis posisi dan mekanik secara gratis. Ini seolah-olah memberikan kesempatan bagi player untuk menemukan hero yang cocok dengan gaya gameplay masing-masing.

               Hingga hari ini, belum genap HOK rilis secara global, saya telah mendapatkan 46 hero dan hanya 3 diantaranya yang saya dapatkan dari menggunakan Starstone yaitu, mata uang In-game HOK. 43 sisanya saya dapatkan secara gratis berkat bansos dari HOK

               Di MLBB, untuk mendapatkan jumlah hero yang sama, saya membutuhkan waktu lebih dari 2 tahun dengan rajin mencari battle point atau Fragment hero.

               Bagaimana dengan Bansos skin? Jika anda mengira Tencent akan memberikan skin kaleng-kaleng atau seadanya, maka anda salah besar karena skin yang diberikan secara gratis  bahkan  memiliki kualitas epic hingga skin kolaborasi yang tidak murah jika dibeli dengan uang asli.



               Bansos pernak-pernik berupa item-item juga tidak bisa diremehkan karena akan mempermudah player mendapatkan Starstone, dan fragment yang bisa digunakan untuk mendapatkan Hero mau pun skin.

               Selain itu, ada juga item-item yang mempermudah player dalam pertandingan Rank, misal membuat player  mudah naik Rank, atau, sebaliknya bertahan di Rank tersebut meski pun player tersebut kalah dalam pertandingan.

               Untuk dari segi pengalaman gameplay dan teknis Honor of Kings bisa dilihat di artikel terdahulu.

 

Antisipasi benar dengan eksekusi yang seadanya

               Tentu saja serangan masif HOK ini juga berusaha diantisipasi oleh Moonton dengan tindakan yang membuat heran para player karena Moonton yang biasanya kikir mendadak jadi berbaik hati memberikan event-event yang memungkinkan player mendapatkan hero dan skin mahal dengan gacha yang dipermudah, bahkan gratis asal rajin mengikuti event tersebut.

Give away Skin Epic


               Meski pun tidak seroyal Tencent, tetapi player-player pemburu skin MLBB senang-senang aja. Malah berharap HOK makin royal agar MLBB makin obral skin.

               Saya sendiri, sebagai player gratisan kurang antusias dalam Event-event MLBB ini karena sejak awal bermain MOBA Mobile, saya memang lebih berfokus pada memburu Hero daripada skin. Berburu skin gratisan hanya saya anggap sebagai bonus.

               Sedangkan saat ini saya sudah mengumpulkan 110 lebih hero MLBB dan hanya tersisa kurang lebih 10 hero, dan mereka tidak diikutkan dalam event-event tersebut. Saya pun fine-fine saja karena hero-hero yang tersisa itu memang bukan hero prioritas alias hanya pelengkap koleksi.

Bonus 112 Skin gratisan 


               Tindakan Moonton dengan berusaha membuat event skin murah dan mudah digacha ini sebenarnya tepat yaitu dengan berusaha mempertahankan minat komunitasnya. Hanya saja kurang berani jor-joran saja sehingga ada player yang kurang bisa menikmati event ini, misal player gratisan seperti saya.

               Seharusnya Moonton lebih berani menjual Skin atau hero dengan lebih murah, apalagi melihat aksi bansos HOK secara masif dan royal cukup berhasil menarik player MLBB menuju HOK. Semoga saja pada event Yellow Diamond berikutnya, Moonton mempertimbangkan untuk menurunkan harga Skin mau pun Hero.

 


Loyalitas vs Royalitas

               Lalu apakah dengan Bansos melimpah yang diberikan HOK kepada player akan membuat player MLBB beralih ke HOK?

               Belum tentu.

               Memang trend saat ini sedang berpihak pada Honor of Kings. Terbukti dengan HOK menjadi game gratis terpopuler di Playstore sedangkan MLBB harus puas berada di peringkat 5. Tentu saja pengaruh Bansos yang melimpah, dan promosi besar-besaran telah menarik rasa penasaran para player MOBA Mobile.

HOK sementara memimpin


               Masalahnya, ini masih terlalu dini menilai HOK akan mengaduk-ngaduk kedudukan MLBB. Bisa saja ini hanya trend sesaat dimana player MOBA Mobile hanya sekedar penasaran atau hanya ingin mengumpulkan Bansos HOK sebelum kembali ke MLBB

               Ingat. Ini bukan kali pertama MLBB menghadapi pesaing. Dalam perjalanan 7 tahun, MLBB telah menghadapi berbagai macam MOBA pesaing  kuat macam AOV, Wild Rift, dan Pokemon Unite.

               Terbukti bahwa Moonton tetap berhasil mempertahankan komunitas MLBB untuk tetap kuat menghadapi pesaingnya itu. Malah para pesaingnya itu hanya menjadi trend sesaat sebelum akhirnya sekarang bisa dikatakan keok sebelum menjadi lebih besar

               Nah sekarang bagaimana dari segi player sendiri? Moonton harus bersyukur karena komunitas MLBB tetap kuat karena banyak player yang masih loyal terhadap MLBB. Kenapa?

               Pertama, para player itu sudah membentuk komunitas dalam MLBB. Mereka sudah memiliki teman Mabar dalam MLBB yang mungkin sudah saling sinkron sebagai tim. Jika mereka berpindah ke MOBA lain, mereka harus membentuk komunitas dan tim baru yang belum tentu sinkron. Maka dari itu mereka tetap stay di MLBB asal bisa bermain dengan temannya

               Kedua, para player terutama player lama apakah akan ikhlas melepaskan prestasi, pencapaian dan item-item yang telah mereka peroleh atau beli? Apakah mereka rela meninggalkan Rank Mythical mereka untuk memulai perjalanan baru di game baru? Atau apakah mereka akan merelakan skin senilai jutaan rupiah yang telah mereka peroleh selama ini demi Bansos dari game lain? Tentu ini berat bagi mereka yang telah mati-matian di MLBB untuk pindah ke lain hati.

Apa rela beli semahal ini terus ditinggal?


               Bahkan player gratisan seperti saya pun sayang harus meninggalkan MLBB setelah lebih dari 4 tahun grinding Hero di game ini. Apalagi di game MLBB saya bisa silahturahmi bersama teman-teman masa sekolah saya. Selama ini mereka juga enggan bermain lama-lama di HOK karena menganggap HOK hanya trend sementara.

               Nah tugas berat Moonton adalah bagaimana menjaga komunitas MLBB tetap kuat karena kali ini Moonton dan MLBB bersaing dengan raksasa benaran, yaitu Tencent yang memiliki kekuatan finansial jauh melebihi Moonton. Goyangan terhadap komunitas MLBB akan sangat kencang kali ini.

               Moonton harus mengambil langkah strategis yang tepat karena perang ini akan panjang. Blunder sedikit saja dalam mengambil kebijakan dan strategi, Moonton bisa saja kehilangan loyalitas dari para playernya.

               Nah sekarang, sebagai pengamat saya akan melihat seberapa menarik jalannya Perang MOBA mobile ini

0 komentar:

Posting Komentar

Please do not spam and respect each other
Tolong jangan spam, dan saling menghormati

Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang pekerja swasta di Bidang Teknologi Informasi terutama Game Industry. Saya menggunakan Blog sebagai penyaluran minat saya. Sekedar informasi, Foto Profil itu foto saat SMA medio 2005 an

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.