• image01

    Game

    Review

  • image02

    Game

    Making

  • image03

    Personal

    Opinion

  • image04

    Retro

    Gaming

  • image05

    Movie

    Talk

  • image06

    Wayang

    Stories

  • image07

    Pop

    Culture

3 Januari 2020

[Review] God of War: Parenting ala Sang Penjagal

God of War adalah Game of The year tahun 2018 lalu. Tentu saja itu perlu saya buktikan sendiri apakah game ini memang layak mendapat gelar tersebut atau tidak


Cerita tentang Parenting
Kratos berduka karena istrinya meninggal dunia. Dia dan sang anak, Atreus melakukan perabuan terhadap istrinya tersebut. Sesuai wasiat sang istri, mereka harus menebar abu jenasahnya ke puncak tertinggi di dunia. Saat mereka akan memulai perjalanan, seorang pria bertato mengunjungi rumah mereka.

Motif cerita utama dari God of War ini cukup simple, yaitu menebar abu dari istri Kratos, dan ibu dari Atreus ke puncak tertinggi di dunia. Tidak ada motif lain yang bikin tambah ribet cerita.
Jadi cerita ga berpengaruh besar terhadap Game secara keseluruhan? Tentu tidak

Cerita lebih berfokus pada perkembangan hubungan ayah-anak antara Kratos, dan Atreus.
Seiring jalannya cerita, kita akan menyaksikan bagaimana hubungan emosi Kratos yang dibebani masa lalu sebagai penjagal dewa dan Atreus yang mulai muncul jiwa memberontak semakin berkembang seiring semakin terkuak rahasia dunia mitologi Nordik yang menjadi settings game ini.

Sungguh menarik melihat Kratos bertindak sebagai mentor yang mengajari Atreus cara bertahan hidup di dunia yang liar, atau sekedar menjawab pertanyaan Atreus yang mulai penasaran soal asal-usulnya. Tentu saja tidak hanya lewat percakapan belaka tetapi lewat event2 dalam game yang dieksekusi dengan baik semakin membuat emosi kita semakin terikat dengan Perjalanan Ayah-anak ini.

Game Action-Adventure brutal dengan AI yang berguna
Bicara soal Gameplay, kita akan mengendalikan Kratos yang berpetualang bersama Atreus yang dikendalikan oleh AI. Layaknya game Action Adventure, Pertualangan Kratos dan Atreus akan mengalami banyak hambatan dan rintangan baik berupa musuh, atau pun teka-teki

Kratos akan bersenjatakan kapak Leviathan. Tidak seperti game action standart, Kratos tidak hanya mampu melakukan serangan cepat atau pun serangan kuat dalam jarak pendek, tetapi juga serangan jarak jauh dengan melempar kapak raksasa berelemen es ini. Tak usah khawatir kehilangan Kapak ini, karena dengan 1 tombol kapak ini akan kembali layaknya bumerang.

Selain dengan kapak Leviathan, Kratos juga mampu menyerang dengan tangan kosong. Istimewanya, serangan tangan kosong ini akan memicu Stun bar yang jika penuh mampu membuat Kratos mengeksekusi lawan dengan brutal... tapi keren.

Bicara soal sang anak, Atreus yang dikendalikan penuh oleh AI. Ia akan berfungsi sebagai pengalih perhatian, dan pendukung pertarungan dengan serangan busur panahnya. Cukup dengan 1 tombol, Kratos bisa memerintahkan Atreus untuk melakukan tugasnya.
Tenang saja, Atreus tidak akan merepotkan kita. Malah dia jadi bagian penting dalam gameplay yang mempermudah tugas kita membantai para musuh.

Atreus juga berperan sebagai seksi dokumentasi yang akan mencatat setiap hal yang kita temui dalam perjalanan seperti jenis-jenis musuh, peristiwa-peristiwa penting atau rahasia yang terkuak. Uniknya, dokumentasi ini dibuat layaknya catatan harian pribadi anak kecil

Musuh yang muncul pun bervariasi, mulai dari yang sosok yang mirip zombie yang cukup lemah, hingga yang berukuran masif mirip Ogre. Setiap musuh memiliki cara dan taktik sendiri untuk dikalahkan . 1 Hal yang pasti, lidah kita akan beribet menyebut nama musuh kita

Bicara soal teka-teki, seperti game-game adventure sejenis, kita membutuhkan kecermatan mata, dan logika berpikir dan bertindak. Kita pun perlu memanfaatkan keampuhan Kapak Leviathan, dan kemampuan memanah Atreus dalam memecahkan setiap teka-teki dalam game ini.

Sayangnya, ada satu kelemahan kecil dalam gameplay, yaitu tidak adanya sistem lock yang membuat serangan kita salah sasaran saat kita dikeroyok musuh.

Sistem Upgrade seperti Game RPG
Biasanya dalam game Action Adventure, kemampuan karakter utama akan berkembang seiring progress game. Tetapi GoW tidak hanya mengikuti pakem tersebut tetapi, juga menyuntikan sistem upgrade seperti RPG, dimana kita membutuhkan resource, dan juga Experience
Resource akan dipakai untuk meningkatkan kemampuan senjata, dan Armor dari Kratos, dan Atreus. Resource bisa didapatkan dengan menjelajahi setiap sudut, atau membuka peti, dan bisa berupa uang atau pun benda

Untuk meng-upgrade menggunakan resource, kita perlu berkunjung ke duo Dwarf Tukang besi bersaudara yang membuka bengkel di penjuru dunia.  Kita bisa melakukan transaksi jual beli, dan upgrade sambil mendengarkan keluhan duo Dwarf yang cukup kocak

Experience didapatkan dengan melakukan tugas, dan mengalahkan musuh. Experience bisa kita tukarkan dengan kemampuan-kemampuan yang membuat Kratos, dan Atreus makin sangar, dan efektif dalam mengalahkan musuh.

Dunia Nordik yang Indah dan penuh misteri
Meski pun bukan game Open World murni, ada beberapa side quest yang mengajak kita menjelajahi setiap sisi dunia, dan mengungkap rahasia di dalamnya.
Mau tidak mau, saya dibuat kagum oleh design dunia yang indah, dan unik diiringi dengan musik yang  merdu yang menambah keepikan game ini.

Untuk menjelajahi dunia, kita akan menggunakan perahu sebagai transportasi utama, dan di suatu titik kita bisa membuka portal untuk melakukan teleport jika kita ingin kembali ke tempat itu.
Uniknya, saat berperahu, kita akan didongengi oleh sesosok kepala bernama Mimir tentang mitologi Nordik. Cukup untuk membuang kebosanan

Ekspresi wajahnya dapat
Soal grafis, saya membuat catatan penting soal design ekspresi wajah setiap karakter, terutama Kratos.
Hanya dengan melihat ekspresi wajahnya, saya bisa menebak Kratos telah menjelma dari penjagal yang bengis  menjadi sosok ayah yang lebih bijak dan tangguh karena banyak makan asam kehidupan dan tampak memikul suatu beban hidup yang dia pendam sendiri dalam-dalam. Suatu cara yang hebat untuk membuat cerita tampak lebih hidup


Overall
God of War membuktikan bahwa cerita yang berfokus pada hubungan antar karakter yang terus berkembang seiring waktu bisa sangat menarik untuk disimak. Dramatisasi pada cerita pun sangat pas didukung dengan ekpresi wajah tiap karakter yang membuat alur game ini semakin hidup. Gameplay pun dibangun dengan solid, dengan dukungan AI yang mantab, meski pun sedikit masalah pada sistem lock. Dunia yang dibangun pun indah, dan penuh misteri yang bisa dipecahkan dengan kecermatan, dan logika.
Game ini memang layak GOTY dan Saya memberi nilai 9 dari 10




0 komentar:

Posting Komentar

Please do not spam and respect each other
Tolong jangan spam, dan saling menghormati

Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang pekerja swasta di Bidang Teknologi Informasi terutama Game Industry. Saya menggunakan Blog sebagai penyaluran minat saya. Sekedar informasi, Foto Profil itu foto saat SMA medio 2005 an

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.