Yakuza Kiwami adalah Remaster dari game Yakuza yang rilis di PS2 pada tahun 2005 dulu. Apakah game ini menjadi game Remaster yang patut dimainkan? Kenapa saya bilang kalau game ini harus dimaklumi karena posisinya sebagai game remaster?
Cerita drama kriminal yang apik tapi kurang greget
Kamurocho menjelang Natal tahun 2005, Kazuma Kiryu yang baru saja lepas dari penjara harus mendapati fakta bahwa grup Yakuza yang dulu menaunginya yaitu Tojo Clan sedang dalam krisis. Selain karena ada skandal hilangnya 10 Miliar Yen milik Clan, terbunuhnya ketua Tojo clan membuat situasi makin rumit. Kazuma pun dituduh berupaya melakukan pembunuhan terhadap salah satu orang penting dalam Tojo clan sehingga ia harus kucing-kucingan dengan anggota-anggota Yakuza. Di saat seperti ini muncul seorang anak perempuan bernama Haruka yang ternyata memiliki hubungan dengan hilangnya 10 miliar yen, dan kisah masa lalu Kiryu
Cerita dalam Yakuza Kiwami bagai menikmati drama kriminal di TV dengan skenario yang ditulis dengan serius dan rapi, dimana hubungan antar karakter dan konflik diungkap secara perlahan, tapi pasti hingga mencapai klimaks yang dramatis. Cukup memuaskan bagi penyuka game story seperti saya.
Hanya saja jika sebelumnya kita sudah bermain Yakuza 0, maka jangan harap cerita Yakuza Kiwami akan segreget dan sekeren Yakuza 0. Kalau saya boleh jujur, cerita Yakuza Kiwami kurang terasa emosional yang bikin hati puas secara maksimal. Akan tetapi, hal ini bisa dimaklumi karena sebagai game remaster tidak ada perubahan konten cerita yang terlalu signifikan dengan sumber aslinya.
Adaptasi Engine Yakuza 0 dengan pengurangan di banyak sisi
Bicara soal gameplay dan feature, Yakuza Kiwami memiliki banyak kesamaan dengan Yakuza 0. Misal yang paling ketara adalah sistem pertarungan dengan 4 gaya pertarungan yaitu Brawler yang imbang dari segi kekuatan, dan kecepatan, Rush yang fokus pada kecepatan dan ketangkasan, Beast yang fokus pada kekuatan, dan pertahanan, dan Dragon style yang hanya bisa dibuka dengan cara khusus.
Hanya saja sistem untuk meng-upgrade abilities tidak lagi menggunakan uang, tetapi menggunakan Exp seperti game RPG. Exp didapat dengan melakukan banyak aktivitas seperti menghajar musuh yang berkeliaran, melakukan sub-stories, atau melakukan hal remeh seperti makan di restoran, atau karaoke.
Sayangnya, berbeda dengan Yakuza 0 yang memiliki segudang aktifitas, Yakuza Kiwami mengurangi banyak feature yang membuat Yakuza 0 dicintai. Meski pun Kamurocho masih terasa hidup, tetapi Tidak ada lagi lantai Disko, tidak ada lagi pengelolaan real estate, dan tentu saja yang mengecewakan bagi para orang mesum adalah berkurangnya aktifitas "dewasa" dalam game ini.
Bicara soal sub stories, sekali lagi kita harus kecewa dengan sedikitnya Sub-stories yang berkesan, atau yang lucunya absurd. Sub-stories banyak yang repetitif seperti event pertarungan, tanpa ada dasar cerita yang menarik.
"Majima Everywhere" sang penyelamat
Mungkin kita akan kecewa karena cerita hanya mengambil sudut pandang Kiryu Kazuma. Tidak ada karakter lain yang bisa kita kontrol untuk mengelilingi, termasuk Goro Majima yang menjadi protagonis kedua di Yakuza 0.
Akan tetapi bukan berarti Goro Majima tidak muncul dalam game ini, malah sebaliknya kemunculannya sebagai rival Kiryu malah menyelamatkan game ini dari jurang kebosanan.
Goro Majima akan muncul dalam sebuah Event rutin bernama "Majima Everywhere", dimana Goro Majima akan muncul secara acak dan menyerang Kiryu Kazuma saat berkeliling dalam Kamurocho.
Selain memberi Exp yang banyak, Event ini akan berguna untuk membuka Dragon Style, salah satu gaya pertarungan Kiryu yang ikonik.
Hanya saja sebagai orang yang sekrup di kepalanya agak longgar, jangan harap kemunculan Goro Majima akan biasa-biasa saja. Kita bakal ngakak dengan macam-macam cara kemunculan Goro Majima. Mulai dari muncul dari dalam gorong-gorong, tempat sampah hingga menyamar jadi Zombie, bahkan polisi.
Remaster yang mantab jiwa
Sebagai game sekuel dari Yakuza 0, tentu saya kecewa dengan Yakuza Kiwami dengan pengurangan feature, kesamaan sistem pertarungan, dan cerita yang kurang mengena.
Akan tetapi, jika saya melepaskan pikiran ini adalah sekuel dari Yakuza 0, dan memaklumi ini sebagai game Remaster Yakuza yang rilis pada tahun 2005, maka Yakuza Kiwami adalah contoh game Remaster yang mantab jiwa.
Game Remaster yang tidak hanya meningkatkan grafis, tapi juga menyuntikan feature-feature yang membuat game ini layak dimainkan di era sekarang.
Bicara lagi soal cerita yang memang terasa kurang berkesan bagi saya, tetapi di sisi lain saya melihat bagaimana berjudinya sang Developer pada tahun 2005 untuk membuat game semi open world yang berfokus pada kehidupan bawah tanah Jepang, dengan pendekatan yang lebih dalam dari segi cerita.
Apalagi pada tahun-tahun tersebut, game GTA San Andreas mencapai puncak kesuksesan. Perjudian yang terbukti berhasil menghasilkan Franchise yang "beda" dari game open world sejenis.
Overall
Yakuza Kiwami secara garis besar, memiliki gameplay dan feature dalam game yang mirip dengan Yakuza 0 dengan pengurangan di banyak sisi. Sub-stories pun banyak yang repetitif tanpa dasar cerita yang baik. Untungnya meski pun cerita dalam game ini tidak seemosional Yakuza 0, tetapi tetap mampu menghadirkan cerita yang solid, tanpa celah, dan dramatisasi yang OK. Adanya event "Majima Everywhere" menyelamatkan game ini dengan polah tingkah Majima yang absurd. Intinya sebagai Game sequel, Yakuza Kiwami memang mengecewakan, tetapi, sebagai game Remaster, maka Yakuza Kiwami adalah game yang cukup layak untuk dimainkan dengan banyaknya peningkatan feature di sana-sini. Saya hanya bisa memberi 8 dari 10 Point
Cerita drama kriminal yang apik tapi kurang greget
Kamurocho menjelang Natal tahun 2005, Kazuma Kiryu yang baru saja lepas dari penjara harus mendapati fakta bahwa grup Yakuza yang dulu menaunginya yaitu Tojo Clan sedang dalam krisis. Selain karena ada skandal hilangnya 10 Miliar Yen milik Clan, terbunuhnya ketua Tojo clan membuat situasi makin rumit. Kazuma pun dituduh berupaya melakukan pembunuhan terhadap salah satu orang penting dalam Tojo clan sehingga ia harus kucing-kucingan dengan anggota-anggota Yakuza. Di saat seperti ini muncul seorang anak perempuan bernama Haruka yang ternyata memiliki hubungan dengan hilangnya 10 miliar yen, dan kisah masa lalu Kiryu
Siapa Haruka? |
Cerita dalam Yakuza Kiwami bagai menikmati drama kriminal di TV dengan skenario yang ditulis dengan serius dan rapi, dimana hubungan antar karakter dan konflik diungkap secara perlahan, tapi pasti hingga mencapai klimaks yang dramatis. Cukup memuaskan bagi penyuka game story seperti saya.
Hanya saja jika sebelumnya kita sudah bermain Yakuza 0, maka jangan harap cerita Yakuza Kiwami akan segreget dan sekeren Yakuza 0. Kalau saya boleh jujur, cerita Yakuza Kiwami kurang terasa emosional yang bikin hati puas secara maksimal. Akan tetapi, hal ini bisa dimaklumi karena sebagai game remaster tidak ada perubahan konten cerita yang terlalu signifikan dengan sumber aslinya.
Adaptasi Engine Yakuza 0 dengan pengurangan di banyak sisi
Bicara soal gameplay dan feature, Yakuza Kiwami memiliki banyak kesamaan dengan Yakuza 0. Misal yang paling ketara adalah sistem pertarungan dengan 4 gaya pertarungan yaitu Brawler yang imbang dari segi kekuatan, dan kecepatan, Rush yang fokus pada kecepatan dan ketangkasan, Beast yang fokus pada kekuatan, dan pertahanan, dan Dragon style yang hanya bisa dibuka dengan cara khusus.
Hanya saja sistem untuk meng-upgrade abilities tidak lagi menggunakan uang, tetapi menggunakan Exp seperti game RPG. Exp didapat dengan melakukan banyak aktivitas seperti menghajar musuh yang berkeliaran, melakukan sub-stories, atau melakukan hal remeh seperti makan di restoran, atau karaoke.
Sistem Upgrade abilities berdasarkan Exp |
Sayangnya, berbeda dengan Yakuza 0 yang memiliki segudang aktifitas, Yakuza Kiwami mengurangi banyak feature yang membuat Yakuza 0 dicintai. Meski pun Kamurocho masih terasa hidup, tetapi Tidak ada lagi lantai Disko, tidak ada lagi pengelolaan real estate, dan tentu saja yang mengecewakan bagi para orang mesum adalah berkurangnya aktifitas "dewasa" dalam game ini.
Tenang saja! tetap ada Hostess club buat belajar jadi pria yang peka terhadap wanita |
Bicara soal sub stories, sekali lagi kita harus kecewa dengan sedikitnya Sub-stories yang berkesan, atau yang lucunya absurd. Sub-stories banyak yang repetitif seperti event pertarungan, tanpa ada dasar cerita yang menarik.
"Majima Everywhere" sang penyelamat
Mungkin kita akan kecewa karena cerita hanya mengambil sudut pandang Kiryu Kazuma. Tidak ada karakter lain yang bisa kita kontrol untuk mengelilingi, termasuk Goro Majima yang menjadi protagonis kedua di Yakuza 0.
Akan tetapi bukan berarti Goro Majima tidak muncul dalam game ini, malah sebaliknya kemunculannya sebagai rival Kiryu malah menyelamatkan game ini dari jurang kebosanan.
Goro Majima akan muncul dalam sebuah Event rutin bernama "Majima Everywhere", dimana Goro Majima akan muncul secara acak dan menyerang Kiryu Kazuma saat berkeliling dalam Kamurocho.
Selain memberi Exp yang banyak, Event ini akan berguna untuk membuka Dragon Style, salah satu gaya pertarungan Kiryu yang ikonik.
Orang ini justru membuat game ini tetep fresh |
Hanya saja sebagai orang yang sekrup di kepalanya agak longgar, jangan harap kemunculan Goro Majima akan biasa-biasa saja. Kita bakal ngakak dengan macam-macam cara kemunculan Goro Majima. Mulai dari muncul dari dalam gorong-gorong, tempat sampah hingga menyamar jadi Zombie, bahkan polisi.
Remaster yang mantab jiwa
Sebagai game sekuel dari Yakuza 0, tentu saya kecewa dengan Yakuza Kiwami dengan pengurangan feature, kesamaan sistem pertarungan, dan cerita yang kurang mengena.
Akan tetapi, jika saya melepaskan pikiran ini adalah sekuel dari Yakuza 0, dan memaklumi ini sebagai game Remaster Yakuza yang rilis pada tahun 2005, maka Yakuza Kiwami adalah contoh game Remaster yang mantab jiwa.
Game Remaster yang tidak hanya meningkatkan grafis, tapi juga menyuntikan feature-feature yang membuat game ini layak dimainkan di era sekarang.
Bicara lagi soal cerita yang memang terasa kurang berkesan bagi saya, tetapi di sisi lain saya melihat bagaimana berjudinya sang Developer pada tahun 2005 untuk membuat game semi open world yang berfokus pada kehidupan bawah tanah Jepang, dengan pendekatan yang lebih dalam dari segi cerita.
Apalagi pada tahun-tahun tersebut, game GTA San Andreas mencapai puncak kesuksesan. Perjudian yang terbukti berhasil menghasilkan Franchise yang "beda" dari game open world sejenis.
Overall
Yakuza Kiwami secara garis besar, memiliki gameplay dan feature dalam game yang mirip dengan Yakuza 0 dengan pengurangan di banyak sisi. Sub-stories pun banyak yang repetitif tanpa dasar cerita yang baik. Untungnya meski pun cerita dalam game ini tidak seemosional Yakuza 0, tetapi tetap mampu menghadirkan cerita yang solid, tanpa celah, dan dramatisasi yang OK. Adanya event "Majima Everywhere" menyelamatkan game ini dengan polah tingkah Majima yang absurd. Intinya sebagai Game sequel, Yakuza Kiwami memang mengecewakan, tetapi, sebagai game Remaster, maka Yakuza Kiwami adalah game yang cukup layak untuk dimainkan dengan banyaknya peningkatan feature di sana-sini. Saya hanya bisa memberi 8 dari 10 Point
0 komentar:
Posting Komentar
Please do not spam and respect each other
Tolong jangan spam, dan saling menghormati