• image01

    Game

    Review

  • image02

    Game

    Making

  • image03

    Personal

    Opinion

  • image04

    Retro

    Gaming

  • image05

    Movie

    Talk

  • image06

    Wayang

    Stories

  • image07

    Pop

    Culture

19 September 2020

[REVIEW] Final Fantasy XII The Zodiac Age: Explorasi adalah Koentji


Final Fantasy XII yang rilis pada tahun 2006 di Playstation 2 pernah  saya cap sebagai salah satu Final Fantasy terburuk yang pernah saya mainkan. Butuh waktu 8 tahun hingga saya memainkan versi remaster berjudul  Final Fantasy XII the zodiac Age yang merubah pandangan saya terhadap game ini seluruhnya.



Kenapa harus Vaan?

Di dunia Ivalice, sudah 2 tahun sejak Kerajaan Dalmasca dikuasai oleh negara adi daya, Archadia. Seorang pemuda yatim-piatu bernama Vaan berniat mencuri harta kerajaan Dalmasca. Ternyata tidak hanya dia yang mengincar harta itu, tetapi juga sekelompok  Sky Pirate bernama Balthier, dan rekannya bernama Fran, juga oleh sekelompok pemberontak yang dipimpin oleh wanita bernama Amelia. Usut punya usut, Amelia ini sebenarnya adalah putri kerajaan Dalmasca bernama Ashe yang disinyalir telah bunuh diri setelah tewasnya Sang raja, dan suaminya, Rasler. Ashe berusaha merebut kembali tahta Dalmasca dari Archadia, dan mengembalikan kedamaian di Dalmasca. Vaan mau tidak mau harus terlibat pada konflik politik antara Dalmasca dan Archadia, yang akan membukakan matanya bahwa segalanya tidak sesederhana apa yang dia pikirkan.




 Cerita dalam FFXII dulu saya benci karena gampang ditebak, dan kurang dramatisasi, beda dengan game FF sebelumnya yang sangat berkesan. Selain itu, karakter utama pun (Vaan) tidak ikonik, dan berkharisma. Tidak memiliki latar belakang dan motivasi yang jelas hingga terlibat dalam konflik politik.

Setelah menamatkan FFXII: TZA, ada perubahan sudut pandang terhadap cerita dari FFXII. Pertama, FFXII mengambil latar belakang yang lebih sempit yaitu  “hanya” sekitar Dalmasca dan Archadia, berbeda sama FF sebelumnya yang mengambil latar belakang 1 dunia. Tentu saja ini membuat konflik FFXII hanya melibatkan beberapa pihak, yang meski pun  mengancam kedamaian dunia, tetapi tidak bertujuan untuk menghancurkan dunia secara global

Kedua, cerita FFXII ternyata ditulis dengan cukup baik, hanya saja memang ga ada momen-momen yang ikonik seperti FF terdahulu yang membekas di ingatan. Selain itu, interaksi antar karakter pun terlihat kurang karena sudah sejak awal mereka sudah memiliki motivasi yang mengarah pada pihak yang sama. Di sisi lain banyak dialog disampaikan secara biasa tanpa banyak drama yang tidak penting  justru membuat FFXII terlihat lebih dewasa dalam menyampaikan cerita. Langkah yang berani mengingat dramatisasi adalah salah satu kunci kesuksesan FF .


Bagaimana dengan Vaan? Bukankah dia tidak cocok jadi tokoh utama? Tidak salah, karena Vaan memang bukan tokoh utama. Fungsi Vaan adalah menjadi karakter yang membagi sudut pandangnya terhadap peristiwa yang dia alami kepada pemain seperti kita. Sebuah langkah yang sudah benar karena posisi Vaan sebagai “rakyat jelata” yang lugu, kurang pengalaman, dan juga korban perang tiba-tiba harus terlibat dalam konflik antar elit politik. Sebagai Vaan, kita mendapat pandangan yang lebih luas tentang segala peristiwa yang kita alami, dan juga membuka mata kita betapa luasnya (sebagian) dunia Ivalice untuk dijelajahi.



Jadi siapa tokoh utama FFXII: TZA? Itu pilihan bebas yang diberikan kepada kita setelah menyelesaikan rangkaian cerita. Secara pribadi saya memilih Ashe karena sejak awal dia memiliki motif yang jelas. Tetapi tidak masalah jika dipikiran anda lebih memilih Basch atau pun Balthier.  Sedangkan Fran meski pun dari segi cerita sedikit, tetapi setidaknya dia masih berperan sebagai pemberi petunjuk-petunjuk yang signifikan. Sedangkan Panelo anggap saja seperti Vaan yang sedang sial terlibat dalam konflik.

Satu hal lagi yang saya sukai dari FFXII adalah soal English Voice Actor. Saat kita memilih bahasa percakapan Bahasa Inggris entah sadar atau tidak, Setiap karakter memiliki ciri khas dan aksen dalam berbicara yang membuat FFXII terlihat lebih hidup. Ini lah yang membuat saya lebih suka memilih voice English sepanjang permainan daripada Jepang.

Gambit System yang inovatif dan merepotkan
Battle system FFXII menggunakan gambit system yaitu berupa rangkaian logika yang menentukan aksi setiap karakter berdasarkan prioritas. Kita harus menyusun sendiri daftar gambit setiap karakter yang dimana setiap ampul gambit terdiri dari  gambit activation,  gambit target, dan gambit action. Misalkan kita ingin karakter kita merapal Magick cure saat HP team tinggal 50% dari HP max. Kita perlu aktifkan impul gambit sebagai berikut:
•    Gambit target: allied  HP 50%,
•    Gambit Action: Cure
Lalu untuk membuat Ampul Gambit itu menjadi prioritas utama, kita harus menyusunnya di barisan atas, sedangkan untuk ampul gambit dengan prioritas  rendah, kita susun ke barisan bawah.




Singkatnya, Gambit system mengajak kita seolah-olah menjadi Programmer yang menyusun AI behavior setiap karakter. Dengan mengaktifkan Gambit setiap karakter, karakter tersebut akan bergerak dan beraksi secara otomatis sesuai dengan daftar gambit yang kita susun. Sering kali kita hanya perlu menentukan target, dan melihat karakter kita menyelesaikan tugasnya.

Satu hal lagi, kita juga diberi hak untuk memberi perintah secara manual kepada setiap karakter, jika kita ingin mereka beraksi di luar gambit yang kita susun. Perintah manual ini mendapatkan prioritas paling tinggi jadi tidak perlu takut karakter kita “mbalelo”


Gambit system adalah sebuah inovasi yang menarik karena sistem ini menggantikan Turn-based battle system dengan sistem yang lebih cepat dan tanpa perlu memasuki battle screen dimana ini justru sebuah peralihan bagi pemain FF lama untuk mulai beradaptasi dengan battle system FF masa depan yang memiliki tempo yang lebih cepat dan mengarah lebih ke action. Tentu saja hal terbaik dari gambit system adalah memberikan hak seluruhnya kepada pemain untuk mengatur AI behavior dari semua karakter.




Tentu saja sebagai Battle System yang “inovatif” pada masanya, Gambit system memiliki masalah. Kita harus sering kali membongkar pasang Gambit setiap karakter, terutama saat melawan musuh-musuh yang perlu perlakuan khusus untuk dikalahkan. Tentu saja ini akan sangat merepotan. Apalagi bagi pemain PS4,  setiap karakter hanya bisa memiliki sekitar 10 ampul Gambit untuk dibongkar pasang tanpa ada slot untuk gambit cadangan. Beruntunglah update terbaru versi PS4 ada tambahan feature  hingga memungkinkkan setiap karakter memiliki 3 cadangan slot gambit.

Zodiac Job System: kombinasikan 12 job terbaik.
Zodiac Job system adalah kumpulan 12 Job yang tersedia dalam FFXII, yaitu Knight, Bushi (Samurai), Shikari (Ninja), Foebreaker, Uhlan (Dragoon), White Mage, Black Mage, Red Battlemage, Time BattleMage, Monk, Machinist (Gunner), dan Archer.




Tiap job memiliki keunikan tersendiri, misal Knight dapat memberikan damage besar, dan healing, tetapi tidak bisa menyerang musuh terbang. Atau Red battlemage yang bisa segala macam sihir kecuali  sihir2 tingkat atas, dan contoh lain FoeBreaker yang bisa melemahkan kemampuan (Debuff) lawan, meski pun tidak bisa melepaskan sihir.


Setiap karakter bisa memilih 2 dari 12 job tersebut. Nantinya kemampuan dan statistik dari 2 job yang dipilih akan dikombinasikan. Sialnya, 2 job yang terpilih tidak bisa diganti sewaktu-waktu, dan bersifat permanen hingga akhir permainan... kecuali buat pemain Nintendo Switch, dan  yang sudah update versi terbaru

Oleh Karena itu sebaiknya dipikirkan baik-baik kombinasi job yang dipilih, termasuk keunggulan, dan kelemahan setiap kombinasi.  Banyak artikel di internet yang bisa menjadi referensi untuk menciptakan kombinasi yang anda butuhkan.

Ini adalah beberapa contoh kombinasi yang saya pakai:
•    Knight- Bushi:  selain memberikan damage yang besar, juga mampu melakukan healing dan DPS
•    Foebreaker- Shikari: foebreaker yang mampu melemahkan lawan dikombinasikan Shikari untuk boost speed
•    Black Mages- Monk: Penyihir dengan HP yang lumayan tebal dan Physical Damage lumayan
•    White Mages- Time Battlemage: Selain mampu healing, juga mampu memberikan support berupa Time magic seperti Haste, dan Slow.



Setelah memilih Job, kita bisa mengakses License board yang berisi kumpulan Equipment, skill, dan stats upgrade yang bisa karakter kita pakai. Untuk membuka setiap board, kita perlu License Point (LP) yang bisa kita dapatkan dengan mengalahkan banyak musuh.


Untuk mengaktifkan skill, Selain membuka license board, kita juga kudu membeli skill-skill itu di Shop, atau mencari dari eksplorasi. Ada 2 jenis skill yaitu Magick dan Tecknick. Magick sama seperti Magic pada FF terdahulu, adalah skill yang membutuhkan MP untuk digunakan. Sedangkan Tecknick adalah skill yang tidak memerlukan MP tetapi memiliki konsekuensi seperti kemungkinan gagal yang tinggi, resiko penggunaan, penggunaan yang perlu perhitungan  dll.

Dunia yang penuh Rahasia dan Kejutan
Bicara soal world building, maka dunia Ivalice FFXII: TZA adalah tempat bermain yang luas nan indah. Ada banyak  rahasia yang tersembunyi di dalamnya. Mulai dari dungeon rahasia, item-item langka,  Equipment, dan skill tersembunyi yang tidak tersedia di shop. 

Berbeda dengan FF terdahulu dimana eksplorasi dunia mulai terasa penting di pertengahan akhir permainan, di FF XII:TZA eksplorasi sudah bisa dilakukan setelah ke-6 karakter utama terkumpul. Tentu saja beberapa tempat hanya akan terbuka setelah kita menjalani storyline. Salah satu pemicu kita melakukan eksplorasi adalah adanya Hunt.


Hunts adalah side quest dimana kita akan memburu monster2 kuat sesuai permintaan dari Petitioner. Ada 2 jenis predikat monster yang bisa kita buru, yaitu Mark dan Elite Mark. Elite Mark  adalah monster-monster yang jauh lebih kuat dari Mark, dan informasi soal elite Mark  hanya diperoleh dari  Montblanc, seekor Moogle ketua Clan Centurio di Rabanastre.

Setiap monster yang bisa diburu memiliki  level antara 1-7 yang akan memberitahu seberapa kuat monster tersebut. Dari yang kita cuman perlu duduk manis melihat karakter kita menghabisi monster, hingga yang membuat kita sering menggunakan command manual dan revival item sambil mengucapkan sumpah serapah.



Nah lokasi kita mencari buruan ini sering kali berada di tempat-tempat yang tidak kita jangkau jika kita hanya menjalani storyline mission.  Banyak Dungeon, dan tempat hanya terbuka 50% jika kita hanya menjalani storyline mission, sisanya hanya terbuka saat kita niat menjalani sidequest macam Hunt ini. Perlu dicatat bahwa beberapa Dungeon hanya bisa dimasuki dengan syarat tertentu yang tidak disangka. Misal, ada dungeon yang bisa kita masuki jika kita menemukan kunci di tempat yang jauh dari lokasi dungeon.

Tidak hanya tempat mencari hunt yang membuat kita repot. Untuk memicu monster yang kita buru keluar pun tidak sembarangan. Beberapa monster memiliki syarat tertentu untuk keluar. Misal hanya keluar saat badai salju, cuaca mendung, atau menunggu sekian lama di lokasi tertentu, bahkan ada monster yang hanya akan keluar saat karakter yang kita pakai  perempuan semua.

Reward yang diberikan dari hunt ini sepintas ga berarti, kecuali jika kita rajin  ekplorasi tempat-tempat tersembunyi dimana sering kali terdapat item-item, equipment, dan  skill yang penting untuk pertarungan. Grinding melawan monster2 sekitar tempat hunt juga penting. Selain, mempercepat level up setiap karakter, loot item yang setiap monster jatuhkan bisa kita jual untuk mendapatkan sejumlah Gil, dan juga memicu Bazaar, yaitu menu khusus dalam shop yang menjual paketan barang-barang langka dengan harga yang cukup ramah.

Selain hunt resmi, ada juga side quest untuk memburu esper. Memang ada beberapa Esper yang wajib kita lawan di storyline  mission, tetapi bisa dibilang esper2 itu tidak lebih kuat dari pada Esper2 yang tersembunyi. Memburu Esper2 ini relatif sulit karena terkadang mereka akan mengunci skill karakter kita, misal ada summon yang akan mengunci skill Magick kita, atau menu Item kita. Reward utama dari memburu esper ini adalah kita bisa membuka license board untuk job tertentu yang  memungkinkan karakter kita menggunakan Equipment, atau skill yang penting. Tentu saja kita juga bisa memanggil Esper yang telah kita kalahkan itu untuk membantu kita dalam pertarungan.



Masih banyak rahasia dari FFXII TZA yang tersembunyi, yang membuat kita rajin-rajin browsing walkthrough atau bertanya ke mbah Google. Sayangnya, Dampak buruk dari eksplorasi ini adalah saat menjalankan storyline mission akan serasa sangat mudah, bahkan saya lebih keringatan melawan Hunt level  6 daripada melawan boss-boss akhir storyline.

FFXII TZA yang  terlambat menarik
Seperti yang saya ungkapkan sebelumnya, saya dulu bisa dibilang membenci FFXII di era PS2. Banyak yang saya keluhkan terutama cerita yang gampang ditebak, battle system yang nanggung, karakter utama yang ga jelas, dan gambit system yang merepotkan  . Hal-hal itu membuat saya berhenti di tengah jalan dan terus mengutuk FFXII sebuah kegagalan.




Itu wajar karena pada waktu itu saya memainkan FFXII dengan gaya bermain FF sebelum-sebelumnya yaitu mengejar cerita dan dramatisasi yang epik daripada inovasi Gameplay, dan eksplorasi.

Selang 8 tahun sejak saya memainkan FFXII PS2, saya telah memainkan banyak game open World, JRPG,  dan WRPG, seperti Skyrim, Kingdom of Amalur, Torchlight 1 & 2, GTA V, The witcher 3, Serial Assassin Creed terutama seri Black Flag, dan Odyssey, Serial Trails, Tales of Zestiria, FFXIII dan FFXV. Lalu saya mencoba memainkan FFXII TZA lagi dengan gaya bermain yang dipengaruhi game-game tersebut yaitu lebih fokus pada inovasi gameplay yang lebih cepat, dan lebih menyadari pentingnya eksplorasi terutama bagi game RPG.

Hasilnya? FFXII TZA terlihat jauh lebih relevan buat gaya bermain saya sekarang. Melakukan Hunt jauh lebih mengasikkan daripada mengejar sekedar story karena selain mempengaruhi character Progression, Hunt juga membuat saya mau tidak mau  menjelajahi dungeon2 tersebut lebih dalam, dengan lawan-lawan yang lebih menantang.

Gambit system memang masih merepotkan dan tanggung, tetapi di satu sisi system ini memfasilitasi para pemain untuk mulai beradaptasi dari Turn Based Battle system yang diterapkan FF sebelumnya ke arah battle system yang lebih aktif dan cepat yang nantinya diterapkan ke paradigma Shift FFXIII dan, FFXV

Tentu saja ada harga yang harus dibayar untuk game yang memiliki banyak ruang untuk ekplorasi , dan grafis yang luar biasa  terutama game yang berasal dari Remaster game PS2 yang pada saat itu (2006) sudah mulai di ujung usia. Harga tersebut adalah story yang tampak lebih datar daripada FF sebelumnya.

Kesimpulannya menurut saya pribadi adalah FFXII memang tumbal dari evolusi permainan. Dia rilis saat FF masih identik dengan Turn based RPG dengan dramatisasi cerita yang mewah di kepala saya. Dia terlambat menarik minat saya dengan tantangan dan rahasia yang bertebaran dimana-mana yang ternyata tidak diwariskan dengan baik oleh FF setelahnya dengan pengecualian FFXIV karena saya belum main.
Penilaian akhir saya GREAT of MASTERPIECE

0 komentar:

Posting Komentar

Please do not spam and respect each other
Tolong jangan spam, dan saling menghormati

Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang pekerja swasta di Bidang Teknologi Informasi terutama Game Industry. Saya menggunakan Blog sebagai penyaluran minat saya. Sekedar informasi, Foto Profil itu foto saat SMA medio 2005 an

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.